Daily News

Megawati Dorong Ilmuwan Indonesia di Rusia untuk Kembali ke Tanah Air

Gerry Utama menyerahkan sampel batuan Antartika sebagai cendera mata kepada Megawati Soekarnoputri dalam kuliah umum di St. Petersburg State University, Rusia. | detik.com

ST.PETERSBURG | Priangan.com – Dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-300 St. Petersburg State University, sebuah momen istimewa terjadi saat ilmuwan Indonesia pada Senin (16/9), Gerry Utama, memberikan cendera mata yang sangat berharga kepada Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Cendera mata tersebut adalah sampel batuan dari Antartika, hasil dari ekspedisi yang Gerry ikuti sebagai peneliti termuda Indonesia.

Gerry Utama, yang saat ini sedang melanjutkan studinya di St. Petersburg State University, baru saja kembali dari ekspedisi Antartika yang dilakukan oleh pemerintah Rusia. Dalam kuliah umumnya di hadapan Megawati, Gerry bercerita tentang pengalaman menegangkan dan mengesankan dari ekspedisi tersebut.

Dia juga menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk terlibat lebih dalam dalam penelitian Antartika, mengingat jaraknya yang hanya sekitar 5.000 kilometer dari tanah air, jauh lebih dekat dibandingkan Rusia yang mencapai 13.000 kilometer. Ia pun mengusulkan agar BRIN merancang Rancangan Undang-Undang (RUU) Eksplorasi Antartika sebagai langkah awal untuk memulai keterlibatan Indonesia dalam isu ini.

“Bagaimana keterlibatan nantinya dalam isu Antartika. Secara jarak Indonesia ke Antartika itu cuma 5.000 kilometer, Bu. Sedangkan Rusia ke Antartika itu hampir 13.000 km bu. Kita setengah. Apakah akan kita respons isu ini? Kalau boleh, berkenan dengan tim kami menyiapkan draf RUU Eksplorasi Antartika, Bu,” ujar Gerry dengan penuh semangat.

Dalam tanggapannya, Megawati Soekarnoputri tidak hanya mengapresiasi hadiah unik dari Gerry, tetapi juga menyampaikan harapannya agar Gerry kembali ke Indonesia untuk berbagi ilmunya.

“Terima kasih ya dik ya. Nanti gini aja. Ini di sini ada Pak Bambang Kesowo (Anggota Dewan Pengarah) dari BRIN, di sana ada Wakil (Kepala) BRIN Pak Octavian, ketemuan, catat nomor kamu. Kalau ibu berharap kamu pulang ke Indonesia. Ya karena betul, BRIN membutuhkan. Kami ada, silakan ngobrol,” kata Megawati, sambil menunjuk anggota BRIN yang hadir dalam acara tersebut.

Tonton Juga :  Dapat Penghargaan Prestisius dari ADINKES, Pemkab Tasik Buktikan Komitmen dalam Urusan Kesehatan

Disisi lain, dalam kuliah umum yang berlangsung penuh antusiasme, Megawati Soekarnoputri membahas tema “Tantangan Geopolitik dan Pancasila Sebagai Jalan Tata Dunia Baru.” Mahasiswa dari berbagai latar belakang, baik Rusia maupun Indonesia, tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya kepada Megawati mengenai pandangannya tentang isu-isu global.

Salah satu mahasiswa, Artemis, menanyakan bagaimana dunia dapat menghindari potensi anarki yang mungkin terjadi di masa depan. Megawati memberikan jawaban mendalam, menekankan pentingnya persatuan dan rasa persaudaraan di antara umat manusia.

“Dari sejarah manusia itu sendiri sebenarnya kita bersaudara. Tapi karena dibentuk manusia itu berbeda, suku bangsa, tadi dikatakan di sini 150 suku bangsa, di Indonesia kalau saya tidak lupa 350 suku bangsa. Nah, Artemis mesti datang ke Indonesia untuk melihat indahnya negara saya,” jelasnya.

Sesi tanya jawab juga mencakup pertanyaan dari mahasiswa lain mengenai keamanan regional dan cara Megawati memperkenalkan Pancasila ke dunia internasional. Megawati menjelaskan bahwa Pancasila bukan hanya filosofi bangsa Indonesia, tetapi juga pedoman untuk membangun hubungan internasional yang harmonis.

Dengan perbincangan yang penuh wawasan dan inspirasi, kuliah umum Megawati di St. Petersburg State University menjadi lebih dari sekadar ceramah akademis – ia menyajikan platform untuk pertukaran ide yang konstruktif dan membangun jembatan antara dua bangsa. (mth)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: