Daily News

Masyarakat Keluhkan Kondisi Trotoar di Jalan KH. Zaenal Musthafa

Seorang pejalan kaki tengah berjalan di bahu jalan KH Zaenal Musthafa | Agus Mingkail

TASIKMALAYA | Priangan.com – Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Jalan KH. Zaenal Musthafa sudah menjadi polemik sejak lama. Tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan soal kumuhnya kawasan itu. Belum lagi trotoar yang semestinya jadi sarana bagi para pejalan kaki malah beralih fungsi.

Sebagian lahan trotoar, dijadikan lapak jualan berbagai macam barang dagangan. Walhasil, akses bagi para pejalan kaki pun semakin sempit. Bahkan, di titik-titik tertentu, tak sedikit dari mereka yang terpaksa harus turun ke bahu jalan lantaran tidak bisa lagi menggunakan trotoar.

Mira, salah seorang warga yang biasa berkunjung ke kawasan ini salah satunya. Ia mengaku seringkali kesulitan saat berjalan menyusuri jalan KH. Zaenal Musthafa, apalagi jika di jam-jam sibuk.

“Banyak pedagang di trotoarnya. Kadang kalau jalan kaki harus turun ke jalan raya. Kalau bisa sih pemerintah bikin lagi kawasan kayak pedestrian, biar agak luasan dikit walau ada pedagang juga. Kalau cuman trotoar doang sempit,” bebernya, Senin, 20 Januari 2025.

Hal yang sama disampaikan oleh Riko, salah seorang warga sekitar Kecamatan Tawang. Ia menyebut, sempitnya akses trotoar yang dijadikan tempat jualan itu bikin pejalan kaki harus berjalan di bahu jalan.

Padahal, kata dia, berjalan di bahu jalan sangat berisiko. Lengah dikit, bisa tertabrak oleh kendaraan. Riko berharap, pemerintah bisa segera mengatasi permasalahan ini agar masyarakat khususnya para pejalan kaki bisa berjalan dengan nyaman.

“Ya kalau bisa pemerintah harus secepatnya ngambil sikap. Tapi yang tidak merugikan pedagang juga. Karena mereka di sini juga cari nafkah, kasihan. Solusinya itu entah relokasi atau bikinin jalur pedestrian yang lebih besar kaya yang di depan sana, jadi pejalan kaki masih punya ruang walau banyak yang jualan,” katanya. (AM)

Tonton Juga :  Kang AW Soroti Masalah Gorong-Gorong di Kota Tasikmalaya
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: