JAKARTA | Priangan.com – Lembaga Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) baru-baru ini merilis sederet nama finalis yang masuk Person of the Year 2024 kategori kejahatan organisasi dan korupsi. Sedikitnya, ada lima nama pemimpin dunia yang masuk dalam daftar terssebut, salah satunya adalah mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo.
Jokowi, masuk deretan lima finalis berdasarkan voting terbanyak dari para pembaca hingga para jurnalis yang ada di seluruh dunia. Sontak, rilis ini pun mendadak jadi sorotan. Pro kontra mengemuka. Sebagian setuju, sebagian pihak lainnya menyatakan keberatan.
Lantas, bagaimana sikap dari Jokowi sendiri pasca namanya tercantum sebagai finalis dalam kategori kejahatan organisasi dan korupsi yang dirilis oleh OCCRP?
Dilansir Detik.com, pada Selasa, 2 Januari 2025, Jokowi menyebut hal ini merupakan fitnah. Menurutnya, saat ini ada banyak sekali upaya framing jahat dengan menciptakan berbagai tuduhan tanpa disertai bukti. Untuk itu, ia menantang OCCRP agar bisa membuktikan tuduhan tersebut.
“He-he-he…, ya terkorup, korup apa, yang dikorupsi apa, ya dibuktikan, apa? Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti, yaitu yang terjadi sekarang kan,” kata Jokowi sambil tertawa santai.
Ditanya apakah rilis yang dikeluarkan OCCRP itu bermuatan politis, Jokowi lagi-lagi menjawab santai. Menurutnya, framing jahat itu bisa dilakukan lewat apa saja, termasuk ormas bahkan partai itu sendiri.
“He-he-he…. Ya ditanya aja, orang bisa memakai kendaraan apa punlah, bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh untuk membuat framing jahat membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu, ya,” tutupnya. (wrd)