WARSAWA | Priangan.com – Ada satu kisah unik yang terjadi di Polandia pada akhir abad ke-19 silam. Kisah itu menceritakan tentang seorang pria yang menjadi dokter palsu namun berhasil menyelamatkan ribuan nyawa bayi prematur.
Sebut saja namanya Martin Couney. Ia lahir sekitar tahun 1869 di Krotoszyn, wilayah yang saat itu masih menjadi bagian dari Kerajaan Prusia. Couney, sapaan akrabnya, dikenal sebagai sosok yang memperkenalkan teknologi inkubator bayi ke hadapan publik dengan cara yang tak lazim. Tanpa gelar medis resmi, Couney justru menjalankan misi kemanusiaannya melalui panggung hiburan di berbagai pameran dunia. Salah satu yang paling dikenal adalah di Coney Island, New York, pada awal 1900-an.
Saat itu, banyak rumah sakit di Amerika Serikat menolak merawat bayi prematur karena dianggap mustahil diselamatkan. Namun Couney memiliki pandangan berbeda. Ia percaya, dengan perawatan intensif dan teknologi yang tepat, bayi-bayi prematur bisa bertahan hidup. Keyakinan itu lantas mendorongnya membuka fasilitas perawatan yang dipamerkan ke publik. Pengunjung dikenakan biaya masuk sekitar 25 sen untuk melihat langsung bayi-bayi kecil di dalam inkubator. Uang hasil tiket lantas ia gunakan untuk membiayai perawatan agar para orang tua tak dipungut biaya sedikit pun.
Dalam setiap pamerannya, Couney memastikan standar kebersihan dan perawatan tetap tinggi. Ia mempekerjakan perawat terlatih dan menerapkan sistem ventilasi udara bersih di ruang inkubatornya. Perhatiannya yang intens membuat banyak bayi yang semula diperkirakan tak bertahan, justru tumbuh sehat dan kembali ke pelukan keluarga mereka.
Selama hampir empat dekade, Martin Couney menjalankan fasilitas inkubatornya dari berbagai kota hingga akhirnya menetap di Coney Island. Dalam kurun waktu itu, ia diklaim telah merawat sekitar 8.000 bayi prematur dan berhasil menyelamatkan lebih dari 6.000 di antaranya.
Pada satu waktu, status Couney sebagai dokter sempat dipertanyakan. Ia disebut tak pernah menempuh pendidikan kedokteran formal, meski mengaku pernah belajar di bawah bimbingan Pierre-Constant Budin, seorang pelopor perawatan bayi prematur di Paris. Terlepas dari keabsahan gelarnya, hasil kerjanya berbicara lebih banyak daripada selembar ijazah. Metode perawatan dan penggunaan inkubator yang ia perkenalkan kelak diadopsi oleh rumah sakit-rumah sakit di seluruh dunia.
Martin Couney meninggal dunia pada 1 Maret 1950 di New York pada usia sekitar 80 tahun. Hingga kini, sosoknya masih dikenang. Banyak orang yang menyebutnya sebagai pahlawan karena telah berhasil menyelamatkan ribuan anak yang lahir dalam status prematur. (wrd)

















