MAJALENGKA | Priangan.com – Pelayanan kontrasepsi metode operasi pria (MOP) atau vasektomi secara serentak selama dua hari, 21–22 April 2025, berhasil memecahkan rekor nasional. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mencatat sebanyak 2.000 akseptor mengikuti program tersebut yang dilaksanakan di 190 kabupaten/kota dan 195 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menetapkan kegiatan ini sebagai “Rekor Pelayanan Vasektomi Serentak dengan Jumlah Akseptor Terbanyak”, melampaui rekor sebelumnya sebanyak 1.500 akseptor.
“Alhamdulillah, jumlah pendaftar sudah melebihi batas rekor sebelumnya. Hingga sore ini, tercatat 1.431 orang berhasil dilayani, dan jumlah masih terus bertambah,” ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, saat pengumuman rekor di Islamic Center Majalengka, Selasa (22/4/2025).
Wihaji menyebutkan, pemecahan rekor ini bertepatan dengan Hari Kartini, yang menjadi simbol kebersamaan antara suami dan istri dalam mendukung program Keluarga Berencana (KB).
Ia menegaskan, pengendalian penduduk bukan hanya menjadi tanggung jawab perempuan. Pria juga dapat berperan aktif sebagai akseptor, terutama dalam kondisi ketika perempuan tidak memungkinkan menggunakan alat kontrasepsi karena alasan kesehatan.
“Pria bisa memilih vasektomi atau kondom sebagai bentuk partisipasi dalam program KB,” katanya.
Wihaji menjelaskan, untuk dapat mengikuti vasektomi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni sudah memiliki minimal dua anak, berusia tidak kurang dari 35 tahun, serta mendapatkan persetujuan dari istri.
Selain pelayanan vasektomi, BKKBN juga mengadakan pelayanan KB metode operasi wanita (MOW) yang dipusatkan di Majalengka. Sebanyak 300 akseptor dilayani dalam kegiatan tersebut.
Pelayanan MOW dan MOP ini menjadi bagian dari percepatan program KB nasional serta penyambutan Hari Kartini tahun 2025. (yna)