RUSIA | Priangan.com – Vladimir Lenin, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Rusia dan dunia, lahir dengan nama Vladimir Ilyich Ulyanov pada 22 April 1870. Lenin dikenal sebagai pemimpin revolusi Bolshevik yang menggulingkan Kekaisaran Rusia dan mendirikan Uni Soviet, sebuah negara komunis yang akan memainkan peran penting dalam geopolitik global selama abad ke-20.
Lenin dilahirkan di Simbirsk, Rusia, dalam keluarga intelektual. Pendidikan awalnya berlangsung di sekolah lokal, sebelum melanjutkan ke Universitas Kazan untuk mempelajari hukum. Namun, Lenin dikeluarkan dari universitas karena keterlibatannya dalam kegiatan politik revolusioner. Ia kemudian melanjutkan studinya secara mandiri dan mulai mendalami ide-ide Marxisme.
Pada awal abad ke-20, Lenin menjadi salah satu pemimpin utama Partai Buruh Sosial-Demokrat Rusia, yang kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Rusia. Pemikirannya yang radikal dan kepemimpinannya yang tegas membuatnya menjadi tokoh sentral dalam revolusi yang menggulingkan pemerintahan tsarist pada 1917. Revolusi Bolshevik pada bulan Oktober 1917, di bawah kepemimpinan Lenin, memproklamirkan pembentukan Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia.
Lenin memainkan peran kunci dalam merumuskan teori dan praktik sosialisme yang kemudian menjadi dasar bagi pembentukan Uni Soviet. Ia mengimplementasikan kebijakan-kebijakan seperti nasionalisasi industri, pengambilan alih tanah oleh negara, dan penghapusan sistem kelas.
Setelah revolusi, Lenin menghadapi tantangan besar dalam membangun negara baru dan menghadapi intervensi militer dari negara-negara Barat. Meski demikian, ia berhasil mempertahankan kekuasaan dan memulai kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai NEP (New Economic Policy), yang memperkenalkan beberapa elemen ekonomi pasar untuk merangsang pemulihan ekonomi pasca-perang.
Secara internasional, Lenin dan ide-idenya memengaruhi banyak gerakan sosialis dan komunis di seluruh dunia. Ia menjadi simbol perlawanan terhadap kapitalisme dan imperialisme, serta memotivasi berbagai revolusi di negara-negara lain.
Lenin jatuh sakit pada 1922 dan meninggal pada 21 Januari 1924. Setelah kematiannya, ada upaya sistematis untuk menjaga dan memperluas warisan politiknya. Pemimpin-pemimpin Soviet berikutnya, termasuk Joseph Stalin, menggunakan nama dan ide-ide Lenin untuk memperkuat kekuasaan mereka sendiri.
Warisan Lenin sangat kompleks. Di satu sisi, ia dikenal sebagai pelopor revolusi sosial dan pendorong perubahan besar dalam tatanan dunia. Di sisi lain, kepemimpinan dan kebijakan-kebijakannya juga dihadapkan pada kritik, terutama terkait dengan penggunaan kekerasan dan represi untuk mempertahankan kekuasaan.
Lenin tetap menjadi figur sentral dalam studi sejarah dan teori politik. Pengaruhnya tidak hanya membentuk sejarah Rusia dan Eropa Timur, tetapi juga mengubah cara pandang dunia terhadap ideologi komunis dan revolusi.
Dalam penilaian sejarah, Lenin adalah sosok yang tidak dapat diabaikan—seorang pemimpin revolusi yang membentuk masa depan politik dunia dengan cara yang mendalam dan kompleks.