TASIKMALAYA | Priangan.com – Di tengah gencarnya imbauan larangan study tour dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Pemerintah Kota Tasikmalaya belum mengambil langkah tegas.
Kebijakan untuk melarang kegiatan wisata edukasi bagi siswa SD dan SMP masih menggantung, sambil menunggu arahan resmi dari pimpinan daerah.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Dicky Chandra, mengonfirmasi bahwa belum ada keputusan final dari kepala daerah terkait hal tersebut.
“Sampai saat ini belum ada kebijakan apa-apa dari pimpinan (Wali Kota),” ujarnya melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).
Meski demikian, Pemkot Tasikmalaya telah mulai menyesuaikan kebijakan pendidikan lainnya yang dianjurkan Pemprov Jabar, yakni jam masuk sekolah yang dimajukan menjadi pukul 06.30 WIB untuk jenjang SD dan SMP. Kebijakan ini sudah diberlakukan beberapa pekan terakhir.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, mengatakan perubahan jadwal ini awalnya sempat membuat para orang tua dan siswa beradaptasi keras, namun kini kondisi sudah berangsur normal.
“Awalnya memang banyak yang kaget, terutama orang tua yang harus bangun lebih pagi. Tapi sekarang sudah terbiasa,” tuturnya.
Untuk jenjang SMA dan SMK negeri di Kota Tasikmalaya, kewenangan sepenuhnya berada di bawah Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Provinsi Jawa Barat. Di tingkat itulah larangan study tour mulai diterapkan secara ketat.
Gubernur Dedi Mulyadi sebelumnya menegaskan, sekolah menengah atas dan kejuruan negeri di seluruh wilayah Jawa Barat dilarang menggelar kegiatan study tour. Sanksi pun disiapkan untuk sekolah yang melanggar, termasuk pencopotan kepala sekolah.
Namun, di tingkat pendidikan dasar, belum ada kepastian soal tindak lanjut larangan tersebut di Kota Tasikmalaya. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan orang tua dan guru mengenai masa depan kegiatan luar kelas yang selama ini dianggap bermanfaat untuk siswa.
Sementara menunggu kepastian, aktivitas belajar di sekolah berjalan seperti biasa, meski dengan waktu masuk yang lebih pagi dari sebelumnya. (yna)
