BANDUNG | Priangan.com – Ilham Akbar Habibie, putra sulung dari pasangan B.J. Habibie dengan Hasri Ainun, diusung Partai NasDem untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat 2024 sebagai bakal calon gubernur atau calon wakil gubernur. Pengusungan tersebut membuat sketsa politik di Jawa Barat semakin berwarna.
Kemunculannya menambah daftar bakal calon yang sebelumnya didominasi wajah-wajah lama. Pria kelahiran Jerman, 16 Mei 1963, itu bukan “orang asing” pertama atau bukan orang Sunda pisan yang maju dalam perebutan tampuk kekuasaan di Tatar Pasundan.
Dalam Pilkada Jawa Barat 2018, misalnya, Gerindra mengusung Sudrajat sebagai calon gubernur yang ditemani dengan Ahmad Syaikhu dari PKS. Diketahui, Sudrajat merupakan kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, yang menghabiskan sekolah dasar dan menengahnya di Bandung. Perjalanan karier militernya dimulai dengan masuk Akabri dan pensiun dengan pangkat Mayor Jenderal.
Calon lainnya ada Deddy Mizwar, aktor senior kelahiran Jakarta, yang maju sebagai calon gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Dedi Mulyadi. Namun, mereka harus rela dikalahkan duet Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung PPP, PKB, NasDem, dan Hanura.
Begitupun di Pilgub Jawa Barat 2013 yang di antaranya diikuti Dede Yusuf Macan Effendi. Politikus Partai Demokrat kelahiran Jakarta itu maju sebagai calon gubernur dan berpasangan dengan Lex Laksamana, manta sekretartis daerah Jawa Barat.
Ada juga Deddy Mizwar yang mendampingi Ahmad Heryawan selaku petahana dalam Pilgub Jawa Barat 2013. Berhadapan dengan empat pasangan calon lainnya, duet Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar menang satu putaran dengan 32,39 persen.
Kemenangan itu merupakan yang kedua bagi Ahmad Heryawan setelah unggul dalam Pilgub Jawa Barat 2008. Ia yang berpasangan dengan Dede Yusuf Macan Effendi mengalahkan Agum Gumelar-Nu’man Abdul Hakim dan Danny Setiawan-Iwan Sulandjana.
Pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat pada 2008 merupakan yang pertama dipilih langsung rakyat. Sebelumnya, suksesi politik lima tahunan itu digelar di legislatif melalui rapat paripurna khusus.
Dalam Pilgub Jawa Barat 2003, ada pasangan Danny Setiawan-Nu’man Abdul Hakim yang didukung Fraksi Partai Golkar-PPP, dan Tayo Tarmadi-Rudi Harsya Tanaya dengan dukungan PDI Perjuangan-PKB.
Setelah dilakukan pemilihan di DPRD Jawa Barat dengan total 100 suara, pasangan Danny-Nu’man mendapatkan 49 suara, sedangkan Tayo-Rudi meraih 39 suara. Sisanya, 11 suara abstain dan satu suara memilih walk out.
Sejak didirikan pada 19 Agustus 1945, hingga 2024 Jawa Barat telah dan sedang dipimpin 16 gubernur, baik definitif maupun penjabat, dan tiga orang di antaranya merupakan “orang asing” alias bukan orang Sunda.
Mereka adalah Mas Sutardjo Kertohadikusumo, gubernur pertama Jawa Barat yang lahir di Jawa Tengah; Mohammad Datuk Djamin, gubernur kedua kelahiran Sumatra Barat; dan Murdjani, gubernur ketiga kelahiran Jawa Timur.
Sejak digelar pemilihan secara langung, selalu ada “orang asing” yang mengincar kursi gubernur atau wakil gubernur Jawa Barat, termasuk dalam Pilgub 2024. Salah satunya adalah Ilham Akbar Habibie.
Pria berusia 61 tahun itu dikenal sebagai pakar penerbangan lulusan Jerman yang telah berkarier di banyak tempat dan aktif di organisasi nirlaba, seperti Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia.
Kini, suami Insana Abdul Adjid dan ayat tiga anak itu tengah ancang-ancang untuk tempur dalam Pilgub Jawa Barat setelah diusung Partai NasDem sebagai calon gubernur atau wakil gubernur.
Sebagai daerah inklusif yang selalu mengedepankan falsafah someah hade ka semah, Jawa Barat terbuka bagi siapa saja untuk beradu gagasan dan kreativitas dalam menyejahterakan masyarakat melalui perhelatan politik.
Selain Ilham Akbar Habibie, telah banyak bakal calon gubernur Jawa Barat yang telah lebih dulu muncul, seperti Ridwan Kamil, Syaiful Huda, Dedi Mulyadi, Bima Arya, Uu Ruzhanul Ulum, Ono Surono, dan Haru Suandharu.
Siapakah di antara mereka yang kelak akan menjadi gubernur ke-17 Jawa Barat? (jay)