TASIKMALAYA | Priangan.com – Puluhan kursi jabatan di Pemkot Tasikmalaya masih belum terisi permanen. Sudah lebih dari satu tahun, posisi strategis di level eselon II, III, hingga IV hanya dijalankan oleh pejabat Pelaksana Tugas (Plt). Kondisi ini menimbulkan rangkap jabatan dan berimbas pada pelayanan publik yang berjalan setengah hati.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada sekitar 80 jabatan kosong yang menunggu untuk segera diisi. Bahkan, beberapa posisi vital seperti Sekretaris DPRD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Satpol PP, hingga Kepala Disdukcapil hanya diisi sementara.
“Kalau terlalu lama dibiarkan, kinerja organisasi pasti timpang. Plt itu punya batas kemampuan karena harus membagi perhatian di dua unit sekaligus,” ujar seorang pejabat yang enggan disebut namanya.
Belakangan, rumor tentang jadwal rotasi dan mutasi semakin ramai diperbincangkan di lingkungan ASN. Ada yang menyebut pelantikan akan digelar besar-besaran pada akhir September, ada pula yang mendengar kabar bahwa pergeseran jabatan dilakukan secara bertahap hingga Oktober.
Ketika dimintai konfirmasi, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Asep Goparullah, tidak menjawab detail. Ia hanya menegaskan bahwa prosesnya sudah berada pada tahap akhir. “Semua prosedur sedang dijalankan sesuai mekanisme. Jadi tinggal menunggu momentum yang tepat,” ucapnya.
Asep menambahkan, pengisian jabatan tinggi pratama (eselon II) memiliki alur berbeda dibandingkan eselon III dan IV. Karena itu, pelantikannya tidak bisa dilakukan serentak. “Ada tahapan yang harus dipenuhi, terutama untuk jabatan strategis,” kata dia.
Ketidakpastian ini membuat banyak ASN berada dalam situasi penuh spekulasi: siapa yang akan naik, siapa yang akan bergeser, dan siapa yang mungkin tergusur. Sementara itu, masyarakat berharap pemerintah kota segera menuntaskan kekosongan jabatan agar pelayanan publik tidak lagi terhambat oleh pejabat ‘rangkap tugas’. (yna)