JAKARTA | Priangan.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini melakukan kunjungan penting ke kantor Perdana Menteri Inggris pada Jum’at (22/11), untuk bertemu dengan PM Keir Starmer. Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara Indonesia dan Inggris di berbagai sektor strategis.
Setibanya di Downing Street pada pukul 12.35 waktu setempat, Presiden Prabowo disambut hangat oleh PM Keir Starmer. Dalam sambutannya, Starmer mengungkapkan rasa hormat dan kebanggaannya atas kedatangan Prabowo, yang menurutnya adalah kesempatan langka untuk menyambut pemimpin Indonesia di pusat kekuasaan Inggris.
“Suatu kehormatan besar dapat menerima Anda di sini. Kita memang sudah bertemu awal pekan ini, tetapi menjadi suatu kebanggaan dapat menyambut Anda di Downing Street. Terima kasih banyak,” kata PM Starmer.
Pertemuan tersebut tidak hanya menjadi ajang untuk membicarakan hubungan bilateral yang telah berlangsung baik, tetapi juga untuk membahas langkah-langkah strategis guna memperdalam kerja sama antara kedua negara.
Prabowo mengungkapkan bahwa Inggris menunjukkan minat untuk berkolaborasi lebih lanjut di berbagai sektor, termasuk ekonomi, perikanan, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan.
“Mereka juga minat membantu kita di beberapa sektor, sektor ekonomi tentunya, perikanan, kemudian pendidikan, kesehatan, dan juga pertahanan,” ujarnya.
Tidak hanya fokus pada hubungan bilateral, pertemuan ini juga mencakup pembahasan isu-isu global, termasuk konflik di Timur Tengah. Dalam pernyataan bersama yang diterbitkan setelah pertemuan, kedua pemimpin menegaskan keprihatinan mendalam mereka terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.
Mereka menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan sandera, serta penyaluran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Kedua negara juga menggarisbawahi komitmen mereka terhadap solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel, yang tetap dianggap sebagai jalan terbaik menuju perdamaian yang langgeng.
Selain itu, dalam konteks perang di Ukraina, Prabowo dan Starmer menekankan pentingnya menegakkan hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB. Mereka juga membahas pentingnya menjaga kestabilan global, termasuk isu keamanan nuklir dan navigasi komersial yang aman di perairan internasional. Pembahasan mengenai Lebanon juga menjadi bagian penting, dengan keduanya menyerukan de-eskalasi dan penyelesaian konflik secara damai.
Tidak kalah penting, hubungan Indonesia-Inggris juga merambah pada bidang kemitraan strategis, dengan tiga sektor utama yang menjadi fokus utama, yaitu pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pertahanan dan kebijakan luar negeri, serta perubahan iklim dan transisi energi. Kedua negara sepakat untuk terus memperkuat kemitraan ini, yang mencakup kerjasama dalam pembangunan manusia dan pembangunan berkelanjutan.
Pernyataan bersama ini menandai tonggak penting dalam hubungan Indonesia-Inggris yang telah berlangsung selama 75 tahun, mencerminkan komitmen kedua negara untuk terus memperdalam kemitraan di berbagai sektor demi kebaikan bersama.
Dengan komitmen yang semakin kuat antara kedua negara, Indonesia dan Inggris berharap dapat terus bekerja sama dalam menciptakan perdamaian, kestabilan, dan kesejahteraan bagi kawasan dan dunia. (mth)