Daily News

Krisis Darfur; Rute Pasokan Utama Terputus Akibat Hujan Lebat, Pengungsi Terpaksa Makan Rumput

Sumber: REUTEURS

JENEWA | Priangan.com – Rute pasokan utama ke wilayah Darfur, Sudan, yang saat ini menghadapi risiko kelaparan besar, terputus akibat hujan lebat, menurut pejabat Program Pangan Dunia (WFP) pada hari Kamis (18/7). Kondisi ini memaksa para pengungsi untuk mengandalkan makanan yang tidak layak konsumsi, termasuk rumput.

Direktur Negara WFP, Eddie Rowe, menyampaikan kepada Reuters bahwa ribuan ton bantuan yang terdampar di penyeberangan Tina di perbatasan Chad tidak dapat dikirimkan ke Darfur. WFP kini tengah berupaya membuka rute alternatif yang disebut Adre, namun masih terhambat oleh ketidaksetujuan dari pihak militer Sudan yang mengontrol sebagian besar wilayah tersebut.

Setelah perundingan kemanusiaan tidak langsung yang berlangsung di Jenewa, seorang delegasi dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF) mengonfirmasi bahwa kesepahaman telah dicapai dengan PBB untuk membuka rute alternatif seperti Adre. Namun, perundingan dengan militer Sudan masih berlanjut, dan belum ada keputusan final mengenai pembukaan rute tersebut.

Militer Sudan, yang sebelumnya telah memperingatkan badan-badan bantuan agar tidak menggunakan rute tanpa izin, tidak memberikan tanggapan terkait komentar yang diminta mengenai situasi ini. Penyeberangan Tina, yang awalnya disetujui sebagai jalur bantuan, kini tidak dapat digunakan karena musim hujan yang membuat rute tersebut tidak dapat dilalui.

Rowe menjelaskan bahwa saat ini konvoi bantuan yang seharusnya mengangkut lebih dari 2.000 metrik ton terdampar dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. WFP kini tengah mencari izin untuk mengalihkan konvoi berisi 70 truk melalui rute alternatif yang panjangnya lebih dari 1.000 km dari Port Sudan ke Darfur, meskipun perjalanan tersebut akan melibatkan risiko dan tantangan signifikan.

“Rute ini pernah berhasil digunakan sebelumnya, tetapi perjalanan kali ini akan memakan waktu berminggu-minggu dan penuh tantangan,” kata Rowe dari Port Sudan. Ia juga menambahkan bahwa kesepakatan dengan militer masih belum pasti, dengan perkiraan peluang 50/50.

Tonton Juga :  Xi Jinping Dorong Diplomasi PerdamaianRusia-Ukraina

Sementara itu, Amerika Serikat telah menjanjikan tambahan dana sebesar $203 juta untuk mendukung respons PBB di Sudan, tetapi menurut Rowe, dana tersebut masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mendesak di lapangan.

Mona Rishmawi, anggota Misi Pencari Fakta PBB untuk Sudan, melaporkan kepada Reuters bahwa para pengungsi Darfur yang ditemui di Chad menceritakan kondisi sulit mereka, termasuk kekurangan air dan terpaksa makan rumput sepanjang perjalanan mereka.

“Tidak diragukan lagi bahwa orang-orang kelaparan,” tambahnya.

Krisis kemanusiaan di Darfur semakin memburuk seiring berlanjutnya konflik di Sudan yang telah menyebabkan jutaan orang mengungsi dan memicu kekerasan etnis. Perang saudara yang dimulai akibat rencana integrasi tentara dan pasukan paramiliter dalam proses transisi menuju pemilihan umum telah menambah kompleksitas krisis ini, dengan RSF membantah tuduhan kekerasan terhadap warga sipil yang dialamatkan kepadanya. (mth)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: