TASIKMALAYA | Priangan.com – Menyusul insiden dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Rajapolah, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pusat menyatakan keprihatinannya dan menekankan pentingnya transparansi dalam penanganan kasus tersebut.
Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, menyampaikan bahwa pihaknya ingin membuka ruang dialog dengan pengelola program SPPG (Sekolah Penggerak Pemberi Gizi) serta pihak sekolah. Menurutnya, persoalan ini tidak hanya soal dampak fisik yang dirasakan siswa, tetapi juga potensi trauma psikologis yang harus ditangani secara serius.
“Yang penting sekarang bukan hanya apakah anak terdampak secara fisik atau tidak, tetapi juga apakah mereka mengalami trauma dan sudah mendapatkan pendampingan. Kita apresiasi layanan kesehatan yang cepat tanggap, tapi aspek pemulihan mental juga tak kalah penting,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).
Jasra juga menyoroti belum dirilisnya hasil pemeriksaan sampel makanan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan laboratorium terkait. Ia menilai, hasil uji tersebut sangat krusial untuk menjawab apakah penyebab keracunan berasal dari makanan yang disediakan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau faktor lain.
“Kami apresiasi Kota Bogor, yang sebelumnya mengalami kejadian serupa, hasil lab bisa keluar dalam waktu lima hari dan langsung diumumkan. Tapi untuk kasus di Tasikmalaya, hingga kini belum ada kejelasan,” jelas Jasra.
KPAI berharap hasil investigasi laboratorium segera diumumkan agar ada kejelasan bagi publik dan langkah perbaikan bisa dilakukan.
“Karena program MBG ini melibatkan banyak sektor, transparansi sangat penting. Jika memang terbukti ada masalah pada rantai penyediaan makanan, maka itu harus jadi bahan evaluasi menyeluruh,” tambahnya.
Jasra menekankan, keterbukaan informasi sangat diperlukan agar kepercayaan masyarakat terhadap program makanan bergizi di sekolah tetap terjaga.
Selain itu, kejelasan penyebab keracunan juga menjadi dasar penting dalam penanganan anak-anak yang terdampak, baik secara medis maupun psikologis. (yna)