Korban Luka Dievakuasi Mandiri, Pemkot dan Dinas Kesehatan Dituding Tak Peduli

TASIKMALAYA | Priangan.com – Kekacauan aksi solidaritas ojol di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya pada Jumat (29/8/2025) petang menyisakan kekecewaan mendalam. Bukan hanya karena bentrokan antara mahasiswa dan aparat menelan korban luka, tetapi juga lantaran Pemerintah Kota Tasikmalaya dianggap sama sekali tak hadir untuk memberikan pertolongan.

Selama aksi berlangsung, tak satu pun ambulans Dinas Kesehatan terlihat di lokasi. Padahal, biasanya kendaraan medis selalu disiagakan setiap kali aksi massa berpotensi ricuh. Akibatnya, korban luka dari kedua belah pihak harus dievakuasi secara mandiri ke rumah sakit oleh rekan-rekannya.

“Wali kota saat ini sibuk lari terus, mungkin lari dari kenyataan. Rakyatnya menderita, tapi dibiarkan begitu saja. Kami sangat kecewa karena Dinas Kesehatan dan Pemkot sama sekali tidak menunjukkan kepedulian,” tegas Fahmi (21), mahasiswa yang tengah menunggu rekannya di RS Hermina, Jumat malam.

Mahasiswa menilai, sikap abai itu semakin memperlihatkan lemahnya kepemimpinan Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan. Menurut mereka, sampai malam usai kerusuhan pun tidak ada jaminan kesehatan yang diberikan kepada korban.
“Belum ada, sampai sekarang belum ada. Jangan kan wali kota, dari Dinas Kesehatan pun tak ada yang datang menjenguk,” tambah Fahmi.

Padahal, koordinasi antara aparat keamanan dan Dinas Kesehatan biasanya menjadi prosedur standar dalam setiap unjuk rasa. Dengan begitu, baik demonstran maupun polisi yang terluka bisa langsung mendapatkan penanganan medis. Namun pada peristiwa kali ini, mahasiswa dan aparat yang berdarah-darah hanya ditolong oleh teman masing-masing.

“Tadi kami yang bawa teman ke rumah sakit. Polisi juga terlihat ditolong oleh rekannya sendiri. Pemerintah sama sekali tidak tampak,” ucapnya. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos