TASIKMALAYA | Priangan.com – Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Kadipaten terus berbenah menjadi motor penggerak ekonomi warga. Dengan semangat “Berintegritas, Berkualitas, dan Berprestasi”, koperasi ini menggelar Rapat Anggota Tahunan di Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, yang dihadiri sekitar 400 anggota, Senin (27/10/2025).
Acara tersebut juga dihadiri Camat Kadipaten, Ai Ruhimat ST, serta Kepala Desa Kadipaten Cecep Agah Nagoya yang sekaligus menjadi Ketua Pengawas koperasi.
Cecep menegaskan, koperasi harus menjadi wadah ekonomi yang sehat dan mandiri, terutama dalam mengelola potensi hasil pertanian warga.
“Koperasi ini bukan hanya tempat simpan pinjam, tapi wadah gotong royong ekonomi desa. Kami dorong agar hasil pertanian dijual kembali ke koperasi, sehingga perputaran ekonomi tetap di tingkat desa,” ujarnya.
Koperasi Merah Putih saat ini memiliki pengurus yang solid di bawah kepemimpinan Ketua Jajang Roni, dengan dukungan Miftah Farid sebagai Wakil Ketua Keanggotaan, Yayat Hidayat di Bidang Usaha, serta Siti Hamidah dan Bendahara yang aktif mengelola administrasi dan keuangan.
Dalam rapat tersebut, pengurus juga melakukan sosialisasi mekanisme operasional koperasi kepada para anggota. Salah satu agenda penting adalah penerapan sistem pembelian dan penjualan produk tani secara terintegrasi, agar anggota koperasi mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung.
“Dengan sistem ini, anggota tidak perlu menjual hasil panennya ke luar. Koperasi akan menampung dan memasarkan kembali dengan harga yang wajar,” jelas Jajang Roni.
Camat Kadipaten Ai Ruhimat dalam sambutannya mengapresiasi semangat kolaborasi ini. Ia berharap koperasi menjadi penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan.
“Kalau koperasi berjalan baik, ekonomi desa akan tumbuh. Ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat ekonomi berbasis komunitas,” kata Ai Ruhimat.
Rapat tahunan ini diagendakan tiga gelombang untuk memperkuat integritas dan profesionalitas anggota dalam pengelolaan usaha, agar Koperasi Merah Putih Kadipaten benar-benar menjadi simbol kemandirian ekonomi warga desa. (yna)
