BANJAR | Priangan.com – Sejumlah komunitas Ojol di Kota Banjar mengaku belum tahu betul adanya pendataan bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini tengah berjalan. Padahal, program tersebut merupakan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan perlindungan bagi pekerja sektor informal, termasuk pengemudi ojek online.
Ketua salah satu komunitas Ojol di Banjar, Nia Kania, mengatakan pihaknya hanya mendapat kabar sekilas dari rekan-rekan pengemudi di daerah lain, namun belum ada informasi resmi yang diterima langsung.
“Belum ada informasi masuk ke komunitas di Banjar. Hanya dengar dari teman-teman di Ciamis kalau ada program BPJS Ketenagakerjaan gratis dari provinsi,” ujarnya, Kamis, (10/09/2025).
Nia menyebutkan, di Kota Banjar terdapat sedikitnya enam komunitas ojek online dengan jumlah anggota sekitar 200 orang. Jumlah itu belum termasuk pengemudi yang tidak tergabung dalam komunitas manapun. Menurutnya, jika benar ada bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan, hal itu sangat bermanfaat bagi pengemudi ojol yang setiap hari bekerja di jalan dengan risiko tinggi.
“Sebetulnya ini kabar baik. Kalau bisa tercover, tentu akan sangat membantu, karena pekerjaan kami penuh risiko,” kata Nia.
Di sisi lain, Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar memastikan bahwa pendataan pekerja sektor informal memang sedang berlangsung. Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnaker Kota Banjar, Dewi Fartika, menyampaikan kuota untuk wilayah Banjar mencapai 6.821 orang. Namun, hingga kini data yang masuk baru sekitar 1.954 orang dari delapan desa.
“Kami masih terus menerima pengajuan sampai batas waktu yang ditentukan. Paling lambat hari Jumat sudah harus direkap,” ucap Dewi.
Dewi menambahkan, jika kuota yang tersedia tidak terpenuhi, maka akan diisi melalui Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional. Ia mengimbau pekerja informal yang belum terdaftar untuk segera melapor ke desa, kelurahan, atau langsung ke kantor Disnaker. Dengan begitu, kesempatan mereka untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial tetap terbuka. (Eri)