TASIKMALAYA | Priangan.com – Guna mendukung perkembangan sosial anak penyandang tuna rungu, komunitas Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya berkomitmen untuk memperjuangkan aksesibilitas sarana dan prasarana kalangan itu di Kota Tasikmalaya.
Sebab anak penyandang tuna rungu juga memiliki kebutuhan dan keinginan untuk bersosialisasi, bermain, dan berkumpul layaknya anak-anak seperti pada umumnya. Makanya mereka berinisiatif menggelar acara nongkrong inklusi yang digelar di Gedung Creative Center Selasa 23 Juli 2024.
Melalui acara itu, pihaknya berharap agar dapat hadir untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap teman-teman disabilitas. Juga, menjadikan Kota Tasikmalaya lebih inklusif dan accessible bagi penyandang disabilitas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesetaraan antar sesama manusia.
“Metamorfosa memulai gerakan edukasi kepada masyarakat melalui bahasa isyarat yang dianggap sebagai budaya Tuli yang unik, cantik, dan menarik untuk dipelajari,” kata Annisa usai acara.
Pihaknya pun membuka kelas bahasa isyarat yang terbuka untuk umum dan diselenggarakan di beberapa tempat yang mudah diakses. Selain kelas bahasa isyarat, Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya aktif berkolaborasi dengan komunitas, dinas, pengusaha, media dan stakeholder lain baik di dalam maupun luar kota untuk mencapai visi ‘Mewujudkan Kota Tasikmalaya menjadi kota yang lebih inklusif’.
“Untuk memaksimalkan pencapaian tujuan kita juga berkolaborasi dengan beberapa stakeholder, diantara dengan UPTD Pengelola Dadaha di mana kami difasilitasi tempat di ruang Auditorium Gedung Creatif Center,” ujarnya
Ditambahkan, penyandang tuna rungu, terutama yang sudah menginjak dewasa juga memiliki satu hak untuk mendapatkan kesempatan bekerja dan bersekolah.
“Mereka juga mengalami kesulitan saat bertransaksi di bank atau berkonsultasi dengan dokter karena petugas tidak memahami cara berkomunikasi dengan benar,” terang Annisa.
Beberapa program unggulan yang telah dan masih dilaksanakan antara lain Nongkrong Inklusif, Self Development Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya, OBAMA (Olahraga Inklusif Bareng Metamorfrosa), Senin Inklusif, konten edukasi di media sosial, dan ucapan hari besar dalam bahasa isyarat.
Sementara pegiat sosial yang juga guru di salah satu SLB Kota Tasikmalaya, Aris Rachman, MPd mengungkapkan peran komunitas pegiat sosial relawan disabilitas seperti Metamorfrosa Indonesia Tasikmalaya sangat penting dalam membantu anak-anak penyandang tuna rungu untuk berkembang secara sosial dan mendapatkan hak-haknya.
Ia berharap dengan berbagai program edukasi dan kolaborasi yang dijalankan, komunitas ini akan terus menciptakan Kota Tasikmalaya yang lebih inklusif dan ramah disabilitas. (yga)