INTERNASIONAL | Priangan.com – Spanyol, salah satu destinasi wisata paling populer di dunia, sedang dilanda gelombang protes anti-pariwisata massal. Warga lokal dari berbagai kota, seperti Malaga, Mallorca, Gran Canaria, Granada, hingga Barcelona turun ke jalan untuk menuntut perubahan dalam pengelolaan pariwisata di negara mereka.
Gelombang protes itu muncul sebagai respons terhadap dampak negatif pariwisata massal yang semakin terasa oleh penduduk lokal. Dalam wawancara dengan The Guardian, Peter DeBrine, pejabat senior UNESCO untuk pariwisata berkelanjutan, menyatakan, situasi itu sudah melampaui ambang toleransi warga setempat.
Menurutnya, pariwisata yang tidak terkendali telah membuat kota-kota di Spanyol menjadi tidak layak huni. Seperti di Palma de Mallorca, sekitar 10 ribu pengunjuk rasa menyuarakan keresahan mereka.
Salah satu penyebab utama adalah krisis perumahan yang diperparah oleh maraknya akomodasi jangka pendek untuk wisatawan. Hal itu mengakibatkan warga lokal tersingkir dari pasar perumahan. Naskah: My | Editor: Adtm