WASHINGTON, D.C | Priangan.com – William Edward Boeing adalah nama yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah dunia penerbangan. Ia dikenal sebagai pendiri perusahaan Boeing, raksasa industri dirgantara yang menjadi pionir dalam membentuk wajah transportasi udara modern. Lahir di Detroit, Amerika Serikat, dari keluarga keturunan Jerman, Boeing tumbuh di lingkungan bisnis yang mapan. Ayahnya adalah pengusaha kayu sukses yang meninggalkan warisan berupa kemampuan mengelola sumber daya dan memahami nilai kerja keras.
Setelah menempuh pendidikan di Swiss dan Universitas Yale, Boeing memutuskan untuk pindah ke wilayah barat Amerika dan terjun ke bisnis kayu. Dari sanalah awal kisah tak terduga itu bermula. Pada suatu kesempatan, ia menyaksikan pertunjukan penerbangan di langit dan merasa tertarik dengan teknologi baru yang masih dianggap mustahil oleh banyak orang. Ketertarikan itu berubah menjadi tekad ketika ia mulai belajar tentang konstruksi pesawat dan bekerja sama dengan para insinyur muda di Seattle.
Pada 1916, bersama Letnan Angkatan Laut Conrad Westervelt, ia merancang pesawat jenis seaplane dua kursi yang kemudian dikenal dengan nama B & W. Dari keberhasilan kecil itu, ia mendirikan perusahaan bernama Pacific Aero Products Company yang setahun kemudian berganti nama menjadi Boeing Airplane Company. Langkah itu menjadi fondasi awal bagi industri penerbangan Amerika yang sedang tumbuh. Saat Amerika Serikat ikut dalam Perang Dunia I, perusahaan Boeing memperoleh kontrak besar dari pemerintah untuk membuat pesawat pelatihan bagi Angkatan Laut. Dari situ, reputasi Boeing sebagai produsen pesawat mulai dikenal luas.
Setelah perang berakhir, Boeing tidak berhenti pada produksi militer. Ia melihat potensi besar di dunia penerbangan sipil dan berusaha mengembangkan pesawat angkut serta layanan pos udara. Pada 1919, perusahaannya berhasil mengirimkan surat melalui jalur udara lintas negara, menandai langkah penting dalam sejarah komunikasi dan transportasi. Gagasan Boeing tentang masa depan penerbangan semakin matang ketika ia mendirikan United Aircraft and Transport Corporation pada akhir 1920-an, sebuah konglomerat yang menggabungkan produksi pesawat, jasa penerbangan, dan perawatan.
Meski perusahaannya sempat terpecah karena aturan antimonopoli pemerintah pada 1934, warisan inovasinya tetap bertahan. Boeing menerima penghargaan Daniel Guggenheim Medal di tahun yang sama atas jasanya bagi dunia penerbangan. Setelah pensiun, ia memilih hidup tenang di Washington dengan mengelola properti dan memelihara kuda ras. Namun, pandangan visionernya tentang masa depan penerbangan telah mengubah dunia.
William Boeing meninggal pada 28 September 1956 akibat serangan jantung ketika berada di atas kapal pribadinya, Taconite. Kepergiannya meninggalkan jejak panjang bagi dunia teknologi dan transportasi. Dari seorang pengusaha kayu di tepi pantai Pasifik, ia menjelma menjadi pelopor yang berhasil membawa manusia ke era baru. (wrd)

















