Kisah Unit 731, Tatkala Jepang Lakukan Eksperimen Keji terhadap Tahanan

TOKYO | Priangan.com – Ketika Perang Dunia II pecah, Jepang tampil sebagai salah satu kekuatan besar di kawasan Asia. Namun, di balik ambisi militernya yang hebat itu, tersimpan satu kisah kelam yang meninggalkan luka mendalam dalam sejarah umat manusia. Peristiwa itu berawal dari berdirinya Unit 731, satuan militer rahasia yang dibentuk pada 1936 di Pingfang, dekat Harbin, wilayah Manchuria yang saat itu berada di bawah pendudukan Jepang. Unit ini berada di bawah komando Angkatan Darat Kwantung dan berfungsi sebagai pusat penelitian biologi militer Jepang.

Dalam praktiknya, Unit 731 menjadikan manusia sebagai bahan uji coba. Ribuan warga sipil dari Tiongkok, Korea, Rusia, dan beberapa negara lain ditahan dan dijadikan objek eksperimen tanpa anestesi. Berbagai bentuk percobaan dilakukan, mulai dari pembedahan hidup-hidup, uji senjata biologis seperti antraks dan wabah pes, hingga percobaan ketahanan tubuh terhadap suhu ekstrem. Semua kegiatan itu dilakukan atas nama penelitian ilmiah yang diklaim untuk kepentingan pertahanan negara.

Kegiatan tidak manusiawi tersebut berlangsung selama hampir sepuluh tahun. Menjelang akhir perang pada 1945, Jepang yang berada di ambang kekalahan berusaha menutupi jejak dengan menghancurkan fasilitas dan menghapus dokumen-dokumen penting. Namun, beberapa bukti tetap bertahan melalui kesaksian korban dan mantan anggota Unit 731 yang akhirnya terungkap beberapa dekade kemudian.

Usai perang, sejumlah ilmuwan yang terlibat justru terbebas dari jerat hukum. Mereka diberikan kekebalan oleh Amerika Serikat sebagai imbalan atas data hasil eksperimen yang dianggap bernilai strategis. Fakta ini menimbulkan perdebatan panjang tentang tanggung jawab moral dan etika kemanusiaan setelah perang berakhir.

Kisah Unit 731 baru menarik perhatian publik dunia pada tahun 1980-an ketika dokumen dan kesaksian mulai muncul ke permukaan. Berbagai laporan media dan penelitian sejarah membuka kembali luka lama tentang bagaimana manusia bisa menjadi korban dari ambisi militer yang tidak mengenal batas moral. (wrd)

Lihat Juga :  Perang Pasifik: Pertempuran Besar di Asia yang Mengakhiri Kekuasaan Jepang

 

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos