Historia

Kisah Robert Cornelius, Pencipta Selfie Pertama dan Ahli Penerangan yang Jenius

Robert Cornelius mengambil fotonya sendiri pada tahun 1839. | Wikimedia Commons.

PHILADELPHIA | Priangan.com – Di era digital saat ini, hampir setiap orang gemar mengabadikan momen dalam bentuk foto, terutama selfie. Dengan hanya satu sentuhan pada layar ponsel, kita dapat menangkap ekspresi wajah dalam hitungan detik. Namun, pernahkah kita berpikir bagaimana awal mula fotografi berkembang hingga mencapai kemudahan seperti sekarang?

Salah satu tokoh kunci dalam sejarah fotografi adalah Robert Cornelius. Pada tahun 1839, ia berhasil mengambil potret diri pertama dalam sejarah.

Di masa itu, proses fotografi sangat rumit dan membutuhkan waktu lama. Subjek harus tetap diam selama beberapa menit agar gambar tidak kabur, menggunakan pelat berlapis perak yang diproses secara kimia.

Cornelius tidak hanya menjadi orang pertama yang mengambil potret diri, tetapi juga berkontribusi dalam mempercepat proses fotografi.

Ia bekerja sama dengan Dr. Paul Goddard dan menemukan bahwa menambahkan bromin pada pelat fotografi dapat memangkas waktu pencahayaan dari beberapa menit menjadi hanya 30 detik. Inovasi ini membuka jalan bagi perkembangan fotografi yang lebih praktis dan efisien.

Tidak berhenti di situ, Cornelius mendirikan salah satu studio fotografi pertama di dunia pada tahun 1840 di Philadelphia. Studio ini menggunakan cermin besar untuk mengarahkan cahaya alami, menciptakan pencahayaan optimal untuk fotografi. Ia menjadikan teknik daguerreotype lebih mudah diakses oleh masyarakat dengan harga lebih terjangkau dibandingkan potret lukisan.

Namun, meskipun sukses di dunia fotografi, Cornelius memilih untuk kembali ke bisnis keluarga di bidang pencahayaan. Di sini pun ia terus berinovasi.

Perusahaannya menjadi salah satu produsen perlengkapan pencahayaan terbesar di Amerika, menciptakan lampu-lampu berkualitas tinggi yang digunakan di Gedung Parlemen negara bagian, Senat AS, dan Gedung Putih. Ia mematenkan lebih dari 20 inovasi dalam bidang pencahayaan, termasuk lampu berbahan bakar lemak babi dan minyak goreng bekas.

Tonton Juga :  Bukan Cuma Bola Lampu, Thomas Alva Edison Juga Pernah Ciptakan Alat Komunikasi Supranatural

Ketika industri pencahayaan beralih ke minyak tanah setelah ditemukannya minyak bumi pada tahun 1859, Cornelius kembali beradaptasi dengan mengembangkan lampu minyak tanah. Namun, pesaingnya menawarkan produk yang lebih murah sehingga pasarnya menyusut. Akhirnya, pada tahun 1877, ia memutuskan untuk pensiun.

Robert Cornelius adalah sosok yang meninggalkan jejak besar dalam sejarah. Ia tidak hanya menjadi pelopor dalam fotografi tetapi juga dalam industri pencahayaan. Warisannya tetap hidup dalam kemudahan yang kita nikmati saat ini, baik dalam dunia fotografi maupun dalam teknologi pencahayaan modern. (LSA)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: