Historia

Kisah Ong Hok Liong Bantu Para Pejuang Lewat Besek Berisi Rokok dan Uang

Ong Hok Liong beserta istri | Istimewa

MALANG | Priangan.com – Berbicara soal perjuangan pasti selalu identik dengan pertempuran sengit. Padahal, berjuang tak melulu harus dengan cara bertempur. Faktanya, masih ada cara-cara lain yang bisa dilakukan untuk berkontribusi dalam sebuah perjuangan.

Seperti yang dilakukan oleh sosok yang satu ini. ia adalah Ong Hok Liong, seorang pria keturunan Tionghoa yang punya hasrat besar untuk membantu Indonesia meraih kemerdekaannya.

Meski memiliki keinginan yang luar biasa untuk membantu para pejuang, bagi Ong bukan berarti harus ditunjukan dengan cara bertempur. Buktinya, ia sama sekali tak pernah mengangkat senjata, tapi kontribusinya di masa-masa perjuangan sangatlah berarti, bahkan dikenang hingga saat ini.

Lahir di Bojonegoro pada 12 Agustus 1893, Ong Hok Liong memulai kehidupannya sebagai pedagang sembako di Malang. Pada tahun 1930, bersama salah seorang tetangganya, ia mendirikan pabrik rokok kecil yang diberi nama Strootjes Fabriek Ong Hok Liong.

Siapa sangka, banyak orang yang suka dengan aroma dan rasanya. Tak ayal, walau berada di tengah tekanan kolonial, usaha rokoknya itu berkembang pesat. Produk buatannya tersohor hingga ke seluruh penjuru negeri dengan nama Rokok Bentoel.

Namun, kesuksesan bisnisnya itu bukan segalanya. Di balik pencapaiannya, Ong punya jiwa patriot yang tinggi. Di benaknya, ia selalu ingin memberikan dukungan kepada para pejuang kemerdekaan Indonesia dengan cara apapun. Bahkan, walau harus mempertaruhkan nyawa dan bisnisnya. Karena baginya, kemerdekaan jauh lebih berharga daripada keberlangsungan bisnis yang hanya bisa dinikmati sendiri.

Salah satu kontribusi yang ia lakukan terjadi pada tahun 1948, tepatnya Belanda melancarkan agresi militer kedua. Kala itu, Malang menjadi salah satu kota yang digempur habis-habisan. Walhasil, Ong bersama keluarganya pun terpaksa mengungsi ke Gunung Kawi.

Tonton Juga :  Noken; Simbol Status, Kemandirian, dan Kearifan Lokal

Kendati begitu, ia tidak tinggal diam dan hanya menyaksikan tanah airnya berjuang sendirian. Sebaliknya, Ong memutuskan untuk membantu para pejuang kemerdekaan dengan cara yang tak biasa.

Bukan lewat diplomasi, bukan pula dengan cara mengangkat senjata. Kala itu, Ong mengemas rokok dan uang ke dalam besek, lalu mengirimkannya kepada tentara Indonesia yang bertempur melawan penjajah.

Bantuan itu ia berikan secara diam-diam dan dimaksudkan untuk membantu para pejuang untuk membeli berbagai keperluan logistik mereka. Sementara rokok, diberikannya untuk menemani para pejuang saat berjaga.

Kontribusi Ong di masa-masa perjuangan tak berhenti sampai di sana. Dikisahkan, Ong juga kerap membantu para pejuang yang tengah diburu oleh pasukan Belanda. Ong sangat pintar. Kala itu, mereka yang jadi buronan, kerap disembunyikan Ong di pabrik rokok miliknya.

Hal ini tentu saja sangat berisiko. Apalagi bisnis yang ia miliki saat itu sudah terhitung besar. Jika sampai ketahuan, bisa saja Belanda menghancurkan semua pabrik rokok miliknya. Namun, lagi-lagi risiko itu tak menyurutkan semangat Ong untuk membantu para pejuang. Ia tetap melakukan niat baiknya itu.

Dalam satu waktu, Ong juga diceritakan pernah memberikan bantuan uang yang sangat banyak. Berat uang itu bahkan hingga 5 Kilogram. Bantuan tersebut dikirimkan dari Malang ke Jakarta. Tujuannya sama, yakni untuk membantu para pejuang yang tengah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: