Priangan.com – Pada malam 27 November 1949, di panggung City Center, Manhattan, seorang balerina muda bernama Maria Tallchief bersiap tampil dalam pemutaran perdana Firebird, karya koreografer legendaris George Balanchine. Saat itu, ia belum menyadari bahwa penampilannya malam itu tidak hanya akan menandai tonggak penting dalam kariernya, tetapi juga dalam sejarah balet Amerika Serikat.
Sebagai balerina keturunan Osage, Tallchief mematahkan stereotip tentang siapa yang bisa menjadi bintang utama di dunia tari klasik yang selama ini didominasi oleh budaya Eropa. Firebird adalah balet yang terinspirasi dari cerita rakyat Rusia, dan penampilan Tallchief sebagai burung api menjadi momen gemilang yang memperkenalkan keanggunan sekaligus kekuatan penarinya.
Menurut sebuah perusahaan balet bernama New York City Ballet, pertunjukan itu adalah ajang pembuktian. Bagi Tallchief sendiri, malam itu menjadi awal dari pengakuan nasional atas bakat dan ketekunannya.
Ia menjadi balerina prima pertama Amerika, gelar tertinggi untuk seorang penari perempuan dalam dunia balet, yang hanya diberikan kepada mereka yang memiliki teknik, ekspresi artistik, dan karisma panggung yang luar biasa.
Lahir dengan nama Elizabeth Maria Tall Chief pada 24 Januari 1925 di Fairfax, Oklahoma, Maria tumbuh dalam keluarga Osage yang terpandang. Ayahnya, Alexander Tall Chief, berasal dari suku Osage, sementara ibunya, Ruth Porter, memiliki darah Skotlandia-Irlandia.
Sejak kecil, Maria dan adiknya, Marjorie, menunjukkan bakat besar dalam tari. Demi mendukung ambisi mereka, keluarga ini pindah ke California agar kedua gadis tersebut bisa belajar dari guru tari terbaik. Di sana, mereka menggabungkan nama belakang menjadi “Tallchief” dan mulai menapaki karier profesional.
Perjalanan Maria dalam dunia balet membawanya ke Ballet Russe de Monte Carlo, sebuah perusahaan tari terkemuka yang mewarisi tradisi klasik Eropa. Di lingkungan yang sangat kompetitif ini, ia berhasil membuktikan diri dan naik ke posisi solois. Namun, satu hal yang tak ia lakukan, meski umum dilakukan saat itu, yaitu mengubah namanya agar terdengar lebih Rusia.
Ia menolak menggunakan nama seperti “Tallchieva” karena ingin mempertahankan jati dirinya sebagai perempuan Osage dan warga negara Amerika. Keputusan itu mencerminkan rasa bangga akan warisan budayanya dan tekad untuk tidak mengorbankan identitas demi memenuhi ekspektasi industri.
Saat bersama Ballet Russe, Maria bertemu George Balanchine, koreografer asal Rusia yang kemudian jatuh hati pada bakat dan kepribadiannya. Balanchine menawarkan dua hal, untuk menjadi istrinya dan bergabung dengan perusahaan balet baru yang ia rintis bersama Lincoln Kirstein di New York.
Kemitraan mereka melahirkan Ballet Society, yang kelak menjadi New York City Ballet. Gaya tari Tallchief yang penuh semangat dan tekniknya yang presisi menjadi inspirasi utama dalam karya-karya awal Balanchine. Bersama, mereka menetapkan fondasi balet Amerika modern.
Pemutaran perdana Firebird merupakan titik balik penting. Meski saat itu Maria baru saja menjalani operasi amandel dan belum menguasai sepenuhnya lompatan-lompatan sulit yang dituntut peran itu, ia tampil dengan gemilang. Ia mengenang momen ketika lompatan sulitnya disambut dengan helaan napas penonton, dan tepuk tangan bergemuruh memenuhi gedung pertunjukan.
Kritikus John Martin dari The New York Times memuji penampilannya sebagai luar biasa, bahkan menggambarkannya sepadan dengan “dua juta dolar.” Komposer Igor Stravinsky pun mengirimkan ucapan selamat kepada Balanchine atas keajaiban baru yang ia dan Tallchief ciptakan bersama.
Tak hanya bersinar di panggung New York, Tallchief juga tampil dalam tur internasional, termasuk ke Rusia bersama American Ballet Theatre selama masa Perang Dingin. Ia juga tampil di hadapan Presiden John F. Kennedy dan Dwight D. Eisenhower dalam pertunjukan bertajuk ‘An American Pageant for the Arts’.
Pada 1954, ia kembali bergabung dengan Ballet Russe untuk sebuah tur, dan saat itu ia tercatat sebagai balerina dengan bayaran tertinggi di dunia.
Prestasinya mendapat penghormatan tidak hanya di panggung, tetapi juga dari masyarakatnya sendiri. Di Oklahoma, 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Maria Tallchief. Bangsa Osage memberinya gelar ‘Putri Wa-Xthe-Thonba’, yang artinya wanita dengan dua standar, mengacu pada pencapaiannya sebagai balerina utama dan identitasnya sebagai perempuan Osage.
Gelar ini mencerminkan bagaimana ia berhasil menjembatani dua dunia, balet sebagai bentuk seni klasik Barat dan tradisi yang kaya dan penuh makna. Sepanjang hidupnya, Maria Tallchief menolak untuk tunduk pada batasan-batasan identitas dan ekspektasi masyarakat. Ia menjadikan setiap langkah tari sebagai wujud keberanian, ketekunan, dan penghargaan terhadap warisan budaya.
Kini warisannya tetap hidup, tidak hanya dalam sejarah balet Amerika, tetapi juga dalam hati generasi muda yang melihat bahwa seni, keunggulan, dan jati diri dapat berjalan beriringan.
Seperti yang pernah ia katakan, “Seorang balerina mengambil langkah-langkah yang diberikan kepadanya dan menjadikannya miliknya sendiri”. Tallchief bukan hanya mengambil langkah itu, namun ia menapakkannya dengan jejak yang mengubah dunia. (LSA)