COLOGNE | Priangan.com – Pada Hari Natal 1918, seorang anak yatim piatu asal Prancis tiba di pangkalan udara Australia di Jerman dan menemukan rumah barunya. Setelah empat tahun mengembara melintasi medan perang di Front Barat, ia bertahan hidup dari sisa-sisa makanan dan belas kasihan tentara Sekutu.
Honore Hermene, begitu ia memperkenalkan dirinya, tertarik oleh aroma makan siang Natal di Skuadron 4 Korps Terbang Australia di Pangkalan Udara Bickendorf, Jerman. Dalam kondisi kedinginan, kelaparan, dan sendirian, ia tanpa ragu menghampiri para penerbang Australia yang sedang berpesta. Karena kesulitan mengucapkan namanya, mereka menjulukinya ‘Henri’ atau ‘Digger.’
Ayahnya, kemungkinan seorang prajurit, tewas pada minggu-minggu awal Perang Dunia I tahun 1914. Tak lama setelahnya, ibunya dan mungkin saudara perempuannya juga kehilangan nyawa ketika peluru artileri Jerman menghantam rumah mereka. Sejak saat itu, Henri berpindah dari satu unit tentara ke unit lainnya, mendapatkan makanan dan perlindungan sebelum melanjutkan perjalanan.
Bersama skuadron Australia, Henri akhirnya menemukan keluarga baru. Ia menjadi maskot skuadron, menangkap tikus, menyelinap ke dalam pesawat, dan menikmati kebersamaan dengan para penerbang. Dokter Australia memperkirakan usianya sekitar sembilan tahun saat perang berakhir. Karena tanggal lahirnya tidak diketahui, mereka menetapkan Hari Natal sebagai hari ulang tahunnya.
Seorang mekanik pesawat bernama Timothy Tovell mengangkat Henri sebagai anak asuhnya. Namun, ketika skuadron menerima perintah untuk kembali ke Australia setelah gencatan senjata pada 11 November 1918, muncul masalah. Pihak berwenang Prancis dan Inggris menolak kepergiannya, menginginkan bocah itu tinggal di panti asuhan.
Enggan meninggalkan Henri, para penerbang Australia menyelundupkannya ke kapal pengangkut pasukan. Mereka menyembunyikannya dalam tas perlengkapan dan tumpukan roti hingga tidak mungkin lagi mengembalikannya.
Setibanya di Australia, Henri diterima dengan penuh kasih oleh keluarga Tovell dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Namun, nasib tragis kembali menghampirinya. Pada Mei 1928, ia meninggal dalam kecelakaan sepeda motor di Melbourne.
Meski bukan anggota resmi Angkatan Udara Australia, Henri dimakamkan dengan penghormatan militer penuh sebagai penghormatan atas kisah luar biasanya. Timothy Tovell telah menjadi figur ayah yang kokoh bagi Henri, memberikan kasih sayang yang selama ini dirindukannya.
Kisah Henri, anak kecil yang tersesat akibat perang namun menemukan keluarga di tempat yang tak terduga, menjadi salah satu kisah paling menyentuh dari masa Perang Dunia I. (Lsa)