Daily News

Kisah Andra, Tukang Skotlet Muda yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

Potret Andra saat melakukan pemasangan skotlet | WRD

TASIKMALAYA | Priangan.com – Tangannya begitu terampil menempelkan setiap jengkal skotlet di body halus motor sport biru itu. Dengan hati-hati, ia melekatkan stiker tersebut agar tidak ada lipatan atau gelembung udara yang terperangkap di bawahnya.

Sesekali, sebuah heat gun diambilnya. Alat itu digunakan kalau-kalau ada pemasangan yang salah atau saat hendak menempelkan skotlet di bagian body yang melekuk. Dengan alat ini, skotlet jadi lebih elastis sehingga bisa mengikuti bentuk permukaan body motor.

Namanya Andra. Lengkapnya, Andra Primawan. Ia adalah satu dari sekian banyak orang yang buka jasa pasang skotlet di Tasikmalaya. Usianya masih sangat muda. Baru menginjak umur 21 tahun.

Latar belakang keluarga yang notabene bukan orang berada, menuntut Andra untuk mandiri sejak berusia muda. Maka dari itu, tak ayal kalau pria kelahiran Tasikmalaya, 21 Januari 2003, ini lebih memilih merantau ketimbang melanjutkan sekolah pasca lulus dari MTS Al Muniroh, Sukaratu, beberapa tahun lalu.

Andra menceritakan, pada saat itu, Kota Kembang, Bandung, dipilihnya. Di sana, ia bekerja di kawasan Cibiru di bidang yang sama. Bedanya, dulu Andra bekerja untuk orang lain. Di tempat inilah skillnya memasang skotlet mulai terasah.

“Waktos di Bandungmah tokona ge toko ageungan. Anu masang na ogenan sanes hiji dua, tapi seueur. Orderana tos ti mana-mana etamah,” tutur Andra, sambil terus memasang skotlet di motor besutan yamaha itu.

Sayangnya, selama bekerja di perantauan, Andra sering kali dihadapkan pada realitas kehidupan yang jauh dari nilai-nilai norma sosial dan keagamaan. Lingkungan barunya itu tak selalu mendukung berbagai prinsip yang selama ini diajarkan keluarganya.

Tak sedikit teman-teman Andra yang kerap mengajaknya untuk menghabiskan uang dengan cara-cara kurang baik; mabuk-mabukan, serta foya-foya. Hal itu membuatnya bimbang. Ia takut terjebak pada gaya hidup yang cenderung hedonis ini.

Tonton Juga :  Dadan Menyayangkan Output Program WUB Kurang Optimal

Singkat cerita, Andra pun memutuskan untuk pulang. Lima tahun pengalaman di Bandung membuatnya cukup yakin untuk membuka usaha sendiri. Itu terjadi pada tahun 2019. Dengan modal tekad yang kuat dan gaji terakhir di tempat kerjanya, Andra akhirnya berhasil membuka usaha sendiri di kediamannya, tepatnya di Desa Sinagar, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

“Kapungkur, modal awal teh mung Rp 3 juta. Eta modal teh ku abdi digolangkeun kana barang sadayana. Balanja saaya-aya we di Tasik. Balanja skotlet sareng bahan kulit jok. Nya panginten alhamdulillah nerap, majeng dugi ka ayeuna,” kenang pria berkulit putih itu.

Hampir lebih dari lima tahun berjalan, usahanya itu kini kian dikenal luas. Kepiawaiannya dalam memanfaatkan platform media sosial untuk sarana promosi menjadi kunci keberhasilan Andra dalam meningkatkan jangkauan konsumen.

Ada kelebihan yang Andra tawarkan yang jarang dilakukan oleh para pemasang skotlet di tempat lain. Biasanya, body-body motor yang hendak diskotlet akan terlebih dahulu dibongkar. Hal ini memungkinkan pengaplikasian skotlet yang  jauh lebih rapi dan presisi.

Dalam sehari, Andra mengaku bisa memasang skotlet full body antara 2 hingga 3 motor. Lain cerita kalau servis jok. Sehari sampai 20 pelanggan pun mampu ia kerjakan. Itu karena servis jok cenderung lebih mudah dan cepat dilakukan ketimbang memasang skotlet pada cover motor.

Berkat usahanya ini, Andra mampu menutupi kebutuhan sehari-hari. Tak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan juga bagi seluruh keluarganya. Dalam hal ini, Andra telah berhasil mencukupi kebutuhan ibu, ayah, beserta adiknya. Ia membuktikan diri mampu jadi tulang punggung keluarga dan bisa diandalkan.

“Tina usaha ieu teh alhamdulillah henteu ari ageung mah. Mung tiasa katuang ku sadaya kulawargi. Mamah, bapa, Aa, sareng rai, alhamdulillah ngandelkeun tina ladang usaha ieu. Nya pami diakumulasikeun mah panginten dina rame-ramena dugi kana Rp 5 jutaan mah sasasih,” bebernya.

Tonton Juga :  Konflik Diplomatik: Rusia Usir Diplomat, Inggris Membalas Cepat

Berbicara soal harga, Andra menyebut variatif. Tergantung jenis dan ukuran motor. Untuk motor-motor matic kecil, biasanya ia memasang harga antara Rp 200 sampai Rp 250 ribu. Untuk matic besar, antara Rp 450 hingga Rp 500 ribu. Sedangkan bebek dan motor kopling besar, rentang harganya antara Rp 300 sampai Rp 600 ribu. Harga itu untuk full body, artinya, seluruh lapisan cover halus kendaraan akan diltempeli skotlet.

“Tah, pami harga servis jokmah antawis Rp 50 rebu dugi ka Rp 90 rebu. Tos kasep deui,” imbuhnya.

Sampai saat ini, Andra mengaku para konsumennya tak hanya berasal dari dalam kota saja, tak jarang, dalam beberapa kesempatan konsumen asal luar daerah juga sengaja datang untuk memasang skotlet di motor kesayangannya.

“Paling tebih kapungkur kantos aya anu ti Cibatu Garut. Anjeuna nyandak Kawasaki Ninja New kanggo dipasang full body. Etamah ngahajakeun kadieu, hoyong pasang didieu,” kenangnya.

Ditanya soal motor apa yang paling susah dipasang, Andra menyebut PCX. Skuter matic jumbo besutan Honda itu katanya susah dipasangi skotlet lantaran kepingan body-nya yang lebar dan mengembung. Tak hanya itu, Andra juga mengaku selalu kesulitan untuk membuka cover-cover body motor pabrikan Jepang itu.

Selain bisa membeli dan memasang skotlet di tempat, Andra juga membuka kesempatan bagi para konsumen yang hanya ingin mengandalkan jasa pasangnya saja. Dalam hal ini, konsumen diperbolehkan membawa skotlet sendiri yang ia beli dari tempat lain kemudian dipasang di tempat Andra.

“Tiasa etage, sering, kapungkur kantos aya orang Taraju pami teu lepatmah. Masih dilayani da memang teu sadaya warna nu dipikahoyong aya didieu, janten nyandak ti luar oge teh sawios,” jelas Andra, menutup percakapan di malam itu. (wrd)

Tonton Juga :  Warga Tasik Antusias Ngabuburit dengan Cara Baru: Berkuda
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: