TASIKMALAYA | Priangan.com – Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto-Iip Miftahul Paoz, menjadi pemenang dalam Pilkada Kabupaten Tasikmalaya. Paslon dengan nomor urut 03 itu berhasil unggul dengan dulangan suara sebesar 487.854 suara atau 52,02 persen.
Nah, bagi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, sosok Ade Sugianto tentu sudah tidak asing. Pasalnya, politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu sudah beberapa kali menempati posisi strategis.
Lahir pada 26 Februari 1966, Ade Sugianto meniti karier politiknya sebagai Ketua DPRD Tasikmalaya periode 1999-2004. Kemudian pada 2009-2014, Ade dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Setelah itu, pada pemilu 2011, Ade memutuskan untuk ikut Pilkada Kabupaten Tasikmalaya mendampingi Uu Ruzhanul Ulum. Posisinya mengisi jabatan calon Wakil Bupati. Siapa sangka, pasangan nomor urut 6 yang dikenal sebagai pasangan HUDA itu keluar sebagai pemenang.
Uu-Ade, berhasil terpilih setelah mendapatkan perolehan suara sebanyak 263.099 atau 32,25 persen suara. Mereka berdua dilantik pada 8 Maret 2011 oleh Ahmad Heryawan selaku Gubernur Jawa Barat pada masa itu dan secara resmi menjadi kepala daerah masa periode 2011-2016.
Di pemilu berikutnya, duet Uu-Ade terus berlanjut. Namun, dalam perhelatan kali ini mereka tampil sebagai pasangan calon tunggal. Walhasil, saat pencoblosan pada tanggal 9 Desember 2015, masyarakat Kabupaten Tasikmalaya hanya diberikan pilihan setuju atau tidak setuju. Hasilnya, sebanyak 488.845 suara menyatakan setuju kepemimpinan mereka berdua terus berlanjut.
Ada hal menarik dalam pemilihan periode ini. Selain hanya diikuti oleh satu pasangan calon, Uu Ruzhanul Ulum sebagai bupati terpilih juga langsung menyatakan kesiapannya untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat. Pernyataan tersebut ia sampaikan hanya 15 menit setelah dilantik.
Uu yang ngebet bertarung di Pilgub Jawa Barat, kemudian mengundurkan diri dari posisi bupati. Walhasil, roda pemerintahan pun dipegang sendirian oleh Ade Sugianto selaku Wakil Bupati. Semula dideklarasikan sebagai calon Gubernur, dalam pelaksanaannya Uu malah berakhir menjadi calon Wakil Gubernur.
Pada saat itu, ia dipasangkan dengan Ridwan Kamil dan berhasil menang pada Pilgub Jabar 2018. Setelah keduanya dilantik, Ridwan Kamil kemudian menerbitkan surat telegram pada tanggal 5 September 2018. Surat bernomor 131/169/Pemkam berisi instruksi agar Ade Sugianto selaku Wakil Bupati menjalankan tugas dan wewenang Bupati sampai dilantiknya Bupati Tasikmalaya.
Lalu pada tanggal 31 Oktober 2018, DPRD Kabupaten Tasikmalaya mengusulkan pengangkatan Ade Sugianto sebagai Wakil Bupati menjadi Bupati definitif. Surat usulan bernomor 172.2/BA-4-DPRD/2018 dikeluarkan setelah para pimpinan menggelar Rapat Paripurna hingga menyepakati usulan pengangkatan Ade Sugianto menjadi Bupati definitif.
Terbitnya surat usulan dari DPRD ini kemudian ditindaklanjuti oleh Gubenur Jawa Barat dan Kementerian Dalam Negeri. Tepat pada 3 Desember 2018, Ade pun resmi dilantik sebagai bupati definitif untuk menjalani sisa masa jabatan periode 2016-2021. Pelantikan tersebut dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.
Pada pemilu 2020, Ade Sugianto kembali maju. Kali ini, ia maju sebagai Calon Bupati didampingi Cecep Nurul Yakin. Berdasarkan hasil penghitungan, Ade lagi-lagi keluar sebagai juara. Tercatat, pasangan Ade-Cecep kala itu berhasil mendulang suara sebanyak 315.332 dan mengalahkan tiga rivalnya.
Di pemilu 2024, Ade kembali mencalonkan diri maju sebagai petahana. Namun, pasangannya keli ini berbeda. Cecep yang semula menjadi wakilnya, memilih pisah jalur dan maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Asep Sopari Al Ayubi. Sementara Ade Sugianto, dipasangkan dengan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya, Iip Miftahul Paoz, bekas rivalnya di pilkada sebelumnya.
Lagi-lagi, perjalanan politik Ade Sugianto berjalan mulus. Hasil penghitungan KPU menyatakan kalau pasangan nomor urut 3 itu keluar sebagai pemenang. Ade-Iip berhasil mengalahkan dua rivalnya dengan perolehan 487.854 suara atau 52,02 persen.
Sebagai pemimpin daerah, Ade dikenal memiliki kebijakan yang pro rakyat. Kepemimpinannya banyak diwarnai oleh upaya untuk memperkuat sektor-sektor strategis seperti pertanian dan infrastruktur. Tak ayal jika selama menjabat sebagai orang nomor satu di Tasikmalaya, Ade mendapat banyak penghargaan prestisius.
Tak hanya itu, Ade juga berperan penting dalam merumuskan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Sebagai politisi senior PDIP sekaligus Ketua DPC PDIP Kabupaten Tasikmalaya, ia juga berhasil membangun sinergi dengan sederet partai lainnya.
Prestasinya di dunia politik, turut sejalan dengan latar belakang pendidikan dirinya yang sangat memadai. Ade tercatat menamatkan pendidikan dasarnya di SD Karikil 1 Tasikmalaya pada tahun 1980, kemudian melanjutkan ke SMPN 6 Tasikmalaya dan SMAN 1 Tasikmalaya. Gelar sarjananya diraih dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Tasikmalaya pada tahun 2003.
Berbicara soal harta kekayaan, politisi yang kini genap berusia 58 tahun itu punya kekayaan yang mumpuni. Tercatat, berdasarkan laporan harta kekayaan per 31 Desember 2023, ia memiliki total kekayaan sebesar Rp5,06 miliar. Kekayaan intu mencakup tanah dan bangunan senilai Rp1,87 miliar, kendaraan dan mesin senilai Rp2,24 miliar, serta kas sebesar Rp435 juta. (wrd)