JAKARTA | Priangan.com – Warganet +62 sejak dulu memang dikenal frontal, sadis, kompak, dan punya jiwa intelijen yang tinggi. Acapkali menanggapi berbagai persoalan, mereka selalu hadir baik untuk membantu menguak perosalan tersebut atau sebatas menyikapinya.
Baru-baru ini, Kiai Ma’ruf Amin yang menjadi perhatian mereka. Sosok Wakil Presiden RI yang pada tanggal 20 Oktober 2024 mendatang bakal lengser itu, kena rujak warganet di media sosial X.
Semuanya bermula ketika akun resmi kanal berita nasional, CNN Indonesia, di X dengan nama akun @CNNIndonesia, membagikan postingan berita terkait permintaan maaf dari Kiai Ma’ruf Amin menjelang masa lengsernya sebagai wakil presiden. Alih-alih berkomentar sesuai konteks dari isi pemberitaan, netizen malah ramai-ramai merujak salah satu ulama terkemuka ini.
Seperti akun dengan nama @you_are_see. Dalam postingan itu, akun tersebut merepons dengan sebuah kritikan.
“Apanya yang mau dimaafin pak yai… Yai juga gak ngapa-ngapain. Pajangan doang,” tulisnya.
“AFK mulu, pak,” kata netizen lainnya.
“Selama 5 tahun, beliau muncul berapa kali sih? Maaf ya Pak, saya melupakanmu,” sahut netizen lain dengan akun @ashsetiaaadi.
Hal yang sama disampaikan oleh sejumlah akun lain, misalnya akun dengan nama @sstarviin. Ia malah mengaku lupa kalau Indonesia saat ini punya wakil presiden.
“Lahh iya jugaa yaa. Kita punya wakil bjir. Hampir lupa couy saking intelnya,” tulisnya.
“Bapak pergi tanpa pami kayaknya gak ada yang cariin juga deh,” timpal akun @Rexthatch dengan diakhir emotikon sedih dan menangis.
“Bapak punya kuasa, punya kekuatan.. didepan bapak banyak rakyat lemah (ekonomi, politik, edukasi, dsb).. apa sumbangsih bapak? sudahkah melakukan suatu hal?.. sebagai wakil presiden seharusnya melakukan pendekatan entah moril atau regulasi ke presiden,.. masih beberapa pekan lagi, paling tidak, lakukan satuuuuu saja hal fantastis demi kemashlahatan rakyat, sebagai pengurang dosa jabatan di yaumil hisab nanti, saat ratusan juta orang menagih piutang atas bapak..,” tulis akun @dodojogja2, menimpali berbagai komentar-komentar itu. (wrd)