WASHINGTON | Priangan.com – Debat perdana antara Presiden Joe Biden dan Donald Trump telah memicu gelombang kritik yang mendalam terhadap kinerja Biden, dan didesak untuk diganti.
Ketua DPR Mike Johnson, dari Partai Republik, menyuarakan kekhawatiran serius terhadap kemampuan Biden untuk melanjutkan tugasnya setelah penampilannya yang disebut sebagai bencana oleh banyak pihak.
Dalam debat yang diselenggarakan pada Kamis (27/6), Biden, yang berusia 81 tahun, terlihat mengalami kesulitan dalam berbicara, bahkan sampai-sampai ada momen di mana ia tampak bingung dan kesulitan menyelesaikan kalimatnya. “Ini bukan hanya masalah politik. Bukan hanya Partai Demokrat. Ini masalah seluruh negara,” tegas Johnson.
Ia menggarisbawahi, langkah-langkah drastis, termasuk penerapan amendemen ke-25 harus dipertimbangkan jika Biden tidak secara sukarela mundur. Amendemen ke-25 memberikan kemampuan kepada wakil presiden dan kabinet untuk mendeklarasikan presiden tidak mampu menjalankan tugasnya, yang pada gilirannya akan menjadikan wakil presiden sebagai penjabat sementara.
Namun, langkah seperti itu tidak pernah diterapkan sebelumnya dalam sejarah Amerika Serikat, mencerminkan seriusnya kekhawatiran yang sedang berkembang di kalangan politisi dan masyarakat umum terhadap masa depan kepemimpinan negara ini.
Tidak hanya politisi, tetapi juga opini publik semakin meragukan kemampuan Biden untuk memimpin. Menurut survei Morning Consult yang dilaporkan oleh Axios, 60% pemilih percaya bahwa Biden “pasti” atau “mungkin” harus digantikan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat menyusul penampilannya yang mengecewakan dalam debat tersebut.
Sementara Partai Demokrat berada dalam tekanan besar untuk merespons desakan tersebut. Situasi itu mengembangkan ketegangan politik di Amerika Serikat menjelang pemilu yang semakin dekat. (mth)