TASIKMALAYA | Priangan.com – Kesabaran warga Parungponteng akhirnya habis. Didampingi mahasiswa, mereka menggelar aksi unjuk rasa sekaligus menyegel ruang kerja Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, pada Selasa (23/9/2025).
Pemicunya adalah kerusakan parah Jalan Cimanisan–Warung Legok yang sudah berlangsung sejak 2009 dan tak kunjung mendapat perhatian serius dari Pemkab Tasikmalaya.
“Jalan ini sudah lama rusak parah dan tidak bisa dilalui. Padahal, statusnya jelas masuk data jalan Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Koordinator Lapangan Aksi, Farid Apepi.
Menurut Farid, penyegelan dilakukan karena Bupati mangkir dari audiensi yang digelar warga dan mahasiswa. Mereka berharap Bupati hadir langsung membahas solusi, namun yang datang hanya Asisten Daerah 3. “Ini audiensi jilid II. Sebelumnya kami sudah bertemu DPRD, tapi tetap tidak ada tindak lanjut. Pemerintah terkesan abai,” tambahnya.
Warga mengaku memiliki data bahwa perbaikan Jalan Cimanisan–Warung Legok sudah tercatat dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tasikmalaya. Namun, fakta di lapangan menunjukkan nihilnya realisasi.
Kekecewaan makin memuncak ketika Bupati Cecep justru menghindar dari awak media dan meninggalkan ruang kerjanya lewat pintu belakang, alih-alih memberikan penjelasan resmi. Sikap ini dinilai mencerminkan lemahnya kepemimpinan Cecep-Asep dalam merespons persoalan infrastruktur yang mendesak.
“Penyegelan ini simbol bahwa warga dan mahasiswa sudah muak dengan janji kosong. Kami akan terus mengawal agar jalan Cimanisan masuk prioritas pembangunan 2025,” tegas Farid.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Bupati Tasikmalaya. Sementara ruang kerjanya masih dalam kondisi tersegel oleh warga Parungponteng dan mahasiswa. (yna)

















