TASIKMALAYA | Priangan.com – Akademisi Universitas Cipasung, Rico Ibrahim, menilai kepercayaan publik terhadap Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin sedang berada di titik kritis menyusul dugaan permintaan “jatah” 3 persen dari proyek pengadaan hewan kurban. Ia mengingatkan, jika tak segera diatasi, situasi ini bisa berujung pada pemakzulan oleh DPRD.
“Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Kalau tidak ada langkah cepat, kehancuran kepercayaan publik terhadap Bupati Tasikmalaya hanya tinggal menunggu waktu,” kata Rico dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/8/2025).
Menurutnya, ada beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan Cecep untuk menyelamatkan posisinya. Pertama, segera mendatangi Polres Tasikmalaya tanpa menunggu panggilan.
“Ini penting untuk keluar dari tekanan publik. Tunjukkan bahwa Tasik Baru masih menjadi nilai yang dipegang teguh oleh bupati,” ujarnya.
Langkah kedua, kata Rico, adalah mengadakan rapat resmi dengan DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Dalam rapat itu, Cecep perlu menjelaskan sikapnya terhadap isu ini dan menegaskan komitmen anti-pemerasan.
“Kalau perlu, minta akuntan publik melakukan audit rekening pribadi bupati untuk menguatkan kepercayaan publik,” tambahnya.
Rico juga menyarankan agar Bupati Cecep membuka akses informasi seluas-luasnya kepada media terkait perkembangan kasus ini. Hal ini dinilai krusial untuk membentuk opini publik yang objektif dan mengontrol narasi agar masyarakat tetap percaya pada pemerintah.
“Statement Pak Cecep yang masih menunggu panggilan aparat hukum justru melemahkan posisinya. Ini akan menghancurkan kepercayaan publik secara perlahan,” tegas Rico.
Ia menambahkan, sebagai seorang muslim, Cecep perlu diingatkan bahwa menjaga amanah publik adalah kewajiban utama seorang pemimpin. “Kalau kepercayaan publik sudah hancur, dampaknya fatal. Bupati bisa saja dimakzulkan karena gagal menjaga kepercayaan masyarakat,” ujar Rico.
Mengutip pandangan tokoh politik Salim Said, Rico menegaskan pentingnya komunikasi pemerintah melalui media. “Informasi yang jelas dan transparan bisa mempengaruhi kepercayaan publik secara signifikan,” katanya.
“Lakukan ini, Pak Cecep. Jangan sampai kepercayaan publik hancur, lalu menimbulkan gejolak di legislatif maupun di jalanan. Pasti Pak Bupati tidak mau hal itu terjadi hanya gara-gara kasus pengadaan hewan kurban,” pungkasnya. (yna)