GARUT | Priangan.com – Kedatangan perdana jemaah haji asal Kabupaten Garut yang tergabung dalam kloter 5, Sabtu (14/06/2025), menyisakan keluhan dari para keluarga penjemput. Mereka mengeluhkan fasilitas tempat ibadah di kawasan Pendopo Kabupaten Garut yang dinilai tidak memadai.
Sesuai jadwal, rombongan jemaah dijadwalkan tiba pukul 11.00 WIB di halaman Pendopo. Namun hingga waktu salat Zuhur, kendaraan pengangkut jemaah belum juga datang. Hanya dua truk pengangkut koper yang lebih dulu tiba, sementara keluarga yang menunggu tetap bertahan di lokasi.
Di tengah penantian itu, banyak penjemput yang hendak menunaikan salat Zuhur mengalami kesulitan karena mushola yang tersedia sangat kecil. Mushola berukuran sekitar 2 x 3 meter tersebut hanya mampu menampung sekitar enam orang.
“Tempat salatnya sempit sekali. Saya dan beberapa orang lain terpaksa salat di lorong aula Pendopo,” ujar Undang (57), warga Kecamatan Karangpawitan, saat ditemui di lokasi.
Sebenarnya, tersedia opsi lain seperti Masjid Agung Garut yang letaknya tidak jauh dari pendopo. Namun menurut Undang, sebagian besar penjemput enggan keluar area pendopo karena adanya penjagaan yang ketat di pintu masuk.
“Kalau keluar, takutnya tidak bisa masuk lagi ke sini. Jadi kami lebih memilih tetap di halaman dan salat di mana saja yang memungkinkan,” tambahnya.
Selain mushola kecil di halaman Pendopo, terdapat juga mushola yang lebih luas di dalam area rumah dinas Bupati, atau yang dikenal sebagai ruang Pamengkang. Namun karena letaknya berada di lingkungan kediaman resmi, banyak warga merasa sungkan untuk masuk ke sana.
Fasilitas mushola kecil itu sendiri, menurut warga, sudah ada sejak lama dan belum mengalami perluasan hingga kini, meskipun Bupati Garut telah beberapa kali berganti. Padahal, setiap kali ada kegiatan besar di pendopo yang melibatkan banyak orang, keterbatasan ruang salat selalu menjadi masalah berulang.
“Harapan kami, di masa kepemimpinan Bupati Abdulay Syakur Amin ini, fasilitas mushola bisa diperluas agar lebih layak digunakan, apalagi untuk kegiatan besar seperti penjemputan haji,” harap Undang.
Permintaan itu juga diamini oleh beberapa penjemput lainnya, yang berharap fasilitas publik di pusat pemerintahan kabupaten bisa lebih ditingkatkan demi kenyamanan masyarakat. (Az)
