Historia

Kegelapan Tak Jadi Penghalang: Kisah Alexander Mitchell dan Penemuannya

Mercusuar Tiang Pancang Sekrup di Maryland pada tahun 1855. | Wikimedia Commons.

BELFAST | Priangan.com – Gumuk pasir sering kali menjadi ancaman bagi lalu lintas laut. Hamparan pasir dangkal yang terendam ini ditemukan di sekitar garis pantai, muara sungai, dan pelabuhan. Pergerakannya yang terus berubah akibat pasang surut membuatnya berbahaya bagi kapal yang melintas.

Karena sifatnya yang tidak stabil, pemasangan mercusuar peringatan di atasnya menjadi sulit dilakukan. Fondasi yang kokoh pun sulit dibangun, menghambat upaya untuk meningkatkan keselamatan pelayaran.

Solusi inovatif muncul dari seorang pria luar biasa, Alexander Mitchell, seorang tunanetra yang menemukan cara mendirikan mercusuar di perairan berpasir.

Masalah ini menarik perhatiannya karena tingginya risiko kecelakaan kapal akibat gumuk pasir. Tanpa latar belakang teknik, ia tetap berusaha mencari solusi.

Ia kehilangan penglihatannya secara bertahap sejak remaja hingga buta total pada usia 22 tahun. Namun, keterbatasan ini tidak menghambatnya untuk berinovasi dan memberikan kontribusi besar bagi dunia maritim.

Mitchell lahir di Dublin, Irlandia, pada tahun 1780. Ia mengenyam pendidikan di Akademi Belfast dan menonjol dalam bidang matematika. Setelah menyelesaikan pendidikan, ia menjalankan bisnis pembuatan batu bata yang sukses di daerah Ballymacarrett, Belfast.

Selain memiliki jiwa wirausaha, ia juga aktif dalam kehidupan sosial. Ia sering berinteraksi dengan para ilmuwan serta intelektual ternama, seperti astronom Thomas Romney Robinson dan matematikawan George Boole.

Ketertarikannya terhadap dunia teknik mulai berkembang seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh gumuk pasir bagi pelayaran. Pada tahun 1833, ia mematenkan penemuan revolusionernya, yaitu tiang pancang sekrup.

Tiang pancang sekrup adalah inovasi dalam konstruksi mercusuar yang memungkinkan fondasi berdiri kokoh di perairan berpasir. Berbeda dengan metode konvensional yang memakukan tiang langsung ke dasar laut yang lunak, tiang pancang sekrup memiliki bilah seperti baling-baling di bagian ujungnya.

Tonton Juga :  Siapa Pencipta Kipas Angin Pertama di Dunia?

Dengan cara ini, tiang dapat dipelintir dan ditanam kuat ke dalam tanah, mirip seperti membuka botol dengan pembuka sekrup.

Untuk membuktikan efektivitas temuannya, Mitchell melakukan uji coba di perairan Belfast Lough bersama putranya. Ia mendayung ke gumuk pasir dan memasang tiang pancang sekrup, meninggalkan bagian atasnya terlihat di atas air. Keesokan harinya, ia kembali dan mendapati tiang masih berdiri kokoh.

Setelah melalui berbagai percobaan, akhirnya pada tahun 1838, mercusuar tiang pancang pertama berhasil didirikan di Maplin Sands, muara Sungai Thames, Inggris. Keberhasilan ini diikuti oleh pendirian mercusuar lain di berbagai lokasi, termasuk Teluk Morecambe.

Inovasi Mitchell segera mendapatkan pengakuan luas. Hingga pergantian abad ke-20, ratusan mercusuar berbasis tiang pancang sekrup didirikan di Kepulauan Inggris dan Amerika Utara.

Tiang pancang ini tidak hanya digunakan untuk mercusuar, tetapi juga diterapkan dalam pembangunan jembatan, dermaga, rel kereta api, dan berbagai proyek infrastruktur lainnya. Keunggulannya terletak pada efisiensi biaya serta dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan metode tradisional.

Dengan sistem ini, tanah yang dipindahkan menjadi lebih sedikit, mengurangi kebutuhan transportasi material dan menekan jejak karbon proyek.

Pada tahun 1848, Alexander Mitchell terpilih sebagai anggota Institution of Civil Engineers sebagai pengakuan atas kontribusinya di bidang teknik.

Setahun kemudian, ia menerima Telford Medal, penghargaan bergengsi dalam dunia teknik sipil.

Mitchell meninggal pada tahun 1868 dalam usia 88 tahun, meninggalkan warisan inovasi yang terus dimanfaatkan hingga kini.

Salah satu mercusuar berbasis tiang pancang yang masih berdiri hingga sekarang adalah Mercusuar Seven Foot Knoll di Teluk Chesapeake, Maryland. Meskipun dinonaktifkan pada tahun 1997, mercusuar ini dipindahkan ke Museum Maritim Baltimore.

Tonton Juga :  Mengenal Osborne 1, Nenek Moyang Laptop Modern

Mercusuar ini menjadi saksi bisu kejayaan teknologi yang diciptakan oleh seorang pria luar biasa yang, meskipun buta, mampu mengubah dunia dengan pemikirannya. (Lsa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: