Daily News

Kebebasan Pers Terancam! AS Bungkam Media di Tengah Ketegangan Geopolitik

Halaman Berita Voice of America (VOA) dengan Gambar Trump dan Latar Belakang U.S. Agency for Global Media (USAGM), Difoto di Brussel, Belgia (16/03/2025) | AP Photo.

WASHINGTON | Priangan.com – Pada 15 Maret 2025, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan pendanaan bagi U.S. Agency for Global Media (USAGM), sebuah lembaga yang mengawasi Voice of America (VOA) serta berbagai media terkait. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya Trump dalam melakukan efisiensi anggaran pemerintahannya.

Penghentian dana terhadap VOA dilakukan untuk memastikan bahwa pajak rakyat tidak digunakan untuk mendanai media yang dianggap Gedung Putih sebagai “propaganda radikal.”

Sebelumnya, Trump juga kerap mengkritik VOA dan menuduh lembaga tersebut melanggar standar jurnalistik serta menunjukkan bias sistematis. Tuduhan ini dirinci dalam laporan berjudul The Voice of Radical America yang dirilis pada Sabtu pekan lalu.

Selain itu, Gedung Putih juga mengklaim bahwa beberapa reporter VOA memposting komentar anti-Trump di media sosial yang dianggap melanggar prinsip ketidakberpihakan media. Pemerintah juga menuduh bahwa VOA telah disusupi oleh kelompok “anti-Amerika dan pro-ISIS” serta memberikan keuntungan bagi Joe Biden dalam alokasi dana.

Kebijakan Trump ini menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk komunitas jurnalis dan kelompok kebebasan pers. Presiden National Press Club, Mike Balsamo, mengecam keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan yang bertentangan dengan komitmen Amerika terhadap kebebasan pers dan independensi media.

Di sisi lain, Penasihat Senior USAGM, Kari Lake, pada Sabtu menyatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk “mengikuti perintah eksekutif Trump.” Ia juga menggambarkan kondisi USAGM sebagai “pembusukan raksasa” dan berpendapat bahwa lembaga tersebut “tidak dapat diselamatkan.”

VOA sendiri memiliki sejarah panjang sebagai media yang digunakan CIA selama Perang Dingin untuk melawan pengaruh Uni Soviet di Barat. Penutupan pendanaannya kini memicu kekhawatiran akan kebebasan pers di AS serta berakhirnya peran VOA dalam menyuarakan “kebenaran” Amerika di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global. (Zia)

Tonton Juga :  Diguyur Hujan, Kondisi Tanah di Desa Cikondang Makin Amblas
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: