TASIKMALAYA | Priangan.com – Memasuki masa peralihan musim, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya mencatat adanya lonjakan kasus batuk dan demam di berbagai puskesmas. Peningkatan ini terjadi dalam sebulan terakhir, seiring dengan perubahan cuaca yang tidak menentu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tasikmalaya, dr. Asep Hendra, menjelaskan bahwa tren penyakit seperti ini memang umum terjadi saat pancaroba. Namun, tetap perlu diwaspadai agar tidak berkembang menjadi penyakit pernapasan yang lebih serius.
“Data dari puskesmas menunjukkan keluhan batuk dan demam cukup banyak ditemukan akhir-akhir ini. Tidak semuanya masuk kategori ISPA, ada yang hanya keluhan ringan seperti pegal-pegal. Tapi ini jadi alarm agar masyarakat meningkatkan pola hidup bersih dan sehat,” ujar Asep, Rabu (24/9/2025).
Asep menambahkan, untuk penyakit lain, situasi di Kota Tasikmalaya relatif terkendali. Tidak ada lonjakan kasus signifikan pada kategori penyakit menular maupun penyakit lain yang biasanya muncul saat musim hujan. “Alhamdulillah, selain batuk dan demam, penyakit lain terkendali dan tidak ada yang menonjol,” katanya.
Meski begitu, Asep mengingatkan agar masyarakat tidak lengah. Pergantian musim sering menjadi momen berkembang biaknya nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Genangan air di sekitar rumah, kebersihan lingkungan yang terabaikan, dan cuaca lembab menjadi faktor yang memperbesar risiko penularan.
“Peralihan musim ini rawan penyebaran DBD. Banyak genangan air yang bisa jadi sarang nyamuk. Karena itu warga harus lebih aktif menjaga lingkungan tetap bersih. Jangan sampai kasus DBD melonjak ketika masyarakat sedang fokus menghadapi penyakit pernapasan,” jelasnya.
Dinkes pun mendorong warga Kota Tasikmalaya untuk kembali membiasakan langkah-langkah sederhana pencegahan penyakit, mulai dari cuci tangan rutin, menjaga pola makan sehat, cukup istirahat, hingga memastikan rumah dan lingkungan bebas dari genangan air.
“Pola hidup bersih dan sehat bukan hanya jargon, tapi langkah nyata yang bisa melindungi kita semua dari penyakit musiman,” tegas Asep.
Dengan kondisi cuaca yang tak menentu dan risiko penyakit yang meningkat, Asep berharap masyarakat bisa lebih waspada, tanpa panik berlebihan. Menurutnya, upaya pencegahan tetap menjadi cara terbaik untuk menjaga kesehatan bersama. (yna)