TOKYO | Priangan.com – Kapal dalam foto di atas adalah kapal Perang Yamato. Kapal yang satu ini dulu jadi kebanggaan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia II. Dengan ukuran dan daya tembak yang luar biasa, Yamato dianggap sebagai simbol kekuatan dan kebanggaan militer Jepang ketika negara itu tengah berjuang mempertahankan dominasinya di kawasan Pasifik.
Yamato dibangun pada akhir 1930-an di galangan kapal Kure, Jepang, dalam suasana ketegangan internasional yang meningkat. Jepang saat itu berusaha melepaskan diri dari pembatasan perjanjian internasional mengenai jumlah dan ukuran kapal perang. Proyek ini dilakukan secara rahasia agar tidak terdeteksi negara lain. Kapal tersebut resmi diluncurkan pada Desember 1941, bertepatan dengan dimulainya perang besar di Asia-Pasifik setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor.
Kapal Yamato memiliki berat sekitar 72.000 ton dan dilengkapi sembilan meriam utama berkaliber 46 sentimeter, menjadikannya kapal perang terbesar dan terberat yang pernah dibangun dalam sejarah. Kapal ini dioperasikan oleh ribuan awak dan dirancang agar mampu menandingi armada kapal perang milik Amerika Serikat. Bagi Jepang, Yamato bukan sekadar alat tempur, tetapi juga lambang tekad untuk menghadapi kekuatan Barat.
Dalam perjalanan tugasnya, Yamato berperan dalam sejumlah operasi besar, salah satunya pada Pertempuran Teluk Leyte pada Oktober 1944. Namun, keunggulan udara dan intelijen Sekutu membuat kapal besar ini sulit berperan maksimal. Armada Jepang yang masih mengandalkan kapal perang konvensional mulai tertinggal dari kekuatan udara yang dioperasikan kapal induk milik Amerika Serikat.
Pada 7 April 1945, Yamato menjalani misi terakhir dalam Operasi Ten-Go. Kapal tersebut diperintahkan berlayar menuju Okinawa untuk menghadapi pasukan Amerika yang tengah mendarat di pulau itu. Misi ini sejatinya bersifat satu arah karena bahan bakar yang dibawa hanya cukup untuk pergi tanpa bisa kembali. Dalam perjalanan, Yamato terdeteksi oleh pesawat pengintai Amerika dan segera menjadi sasaran serangan udara besar-besaran.
Ratusan pesawat tempur dan pengebom Amerika menggempur Yamato dengan bom serta torpedo. Setelah terkena sejumlah hantaman, kapal raksasa itu meledak dan tenggelam di Laut Cina Timur. Dari ribuan awaknya, hanya sedikit yang berhasil diselamatkan. Peristiwa ini menandai berakhirnya masa kejayaan kapal perang besar dan menjadi simbol perubahan strategi perang laut dunia. (wrd)

















