Daily News

Kamala Harris Unggul Tipis dari Donald Trump Dalam Jajak Pendapat Pasca-Kampanye Biden

Kamala Harris | REUTEURS

WASHINGTON | Priangan.com – Calon Wakil Presiden Kamala Harris kini memimpin tipis dua poin persentase atas kandidat Republik, Donald Trump, dalam jajak pendapat terbaru Reuters/Ipsos. Hal ini terjadi setelah Presiden Joe Biden mengumumkan akhir kampanye pemilihannya kembali dan menyerahkan dukungannya kepada Harris.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan pada hari tanggal 23-24 Juli 2024, Harris memperoleh 44% suara sementara Trump mengantongi 42%. Selisih ini berada dalam margin kesalahan 3 poin persentase, menunjukkan persaingan ketat antara kedua kandidat.

Dalam jajak pendapat sebelumnya, Biden berada dua poin di belakang Trump. Setelah pengumumannya tentang pengunduran dirinya dan dukungan untuk Harris, jajak pendapat menunjukkan perubahan posisi yang signifikan.

Pada 15-16 Juli, Harris dan Trump sama-sama meraih 44%, dan Trump unggul satu poin persentase dalam jajak pendapat tanggal 1-2 Juli, dengan margin kesalahan yang serupa.

Seperti yang diketahui, hasil jajak pendapat nasional memberikan indikasi penting tentang dukungan masyarakat terhadap kandidat politik. Namun, hasil di negara bagian kunci biasanya lebih mempengaruhi keputusan akhir di Electoral College AS.

Tony Fabrizio, seorang analis jajak pendapat untuk kampanye Trump, menilai bahwa lonjakan dukungan untuk Harris mungkin bersifat sementara akibat liputan media yang intens setelah pencalonan baru-baru ini. Fabrizio memperkirakan bahwa peningkatan ini kemungkinan akan bertahan beberapa waktu ke depan.

Meskipun biasanya ada peningkatan dukungan setelah pencalonan resmi dalam konvensi, hasil jajak pendapat kali ini tidak menunjukkan tanda-tanda adanya lonjakan signifikan untuk Trump setelah Konvensi Nasional Partai Republik.

Jajak pendapat terbaru juga menggarisbawahi alasan Biden mundur dari perlombaan. Harris, yang dianggap lebih tajam dan mampu menghadapi tantangan, memperoleh dukungan lebih tinggi dibandingkan Biden. Sekitar 56% pemilih setuju dengan pernyataan bahwa Harris “cerdas secara mental dan mampu menghadapi tantangan,” dibandingkan hanya 22% yang merasa hal yang sama tentang Biden.

Tonton Juga :  Perjuangan itu Belum Selesai! Nurhayati Siap Kembali Salurkan Aspirasi Jabar XI ke Senayan

Biden, yang kini berusia 81 tahun, mundur setelah berdebat dengan Trump di mana ia terlihat sering tergagap dan kurang agresif. Sementara itu, sekitar 80% pemilih Demokrat memiliki pandangan positif terhadap Biden, sedangkan 91% memberikan penilaian serupa untuk Harris.

Ketika diminta untuk memilih dalam skenario hipotetis dengan kandidat presiden independen Robert F. Kennedy Jr., Harris unggul dengan perolehan 42% suara berbanding 38% untuk Trump, dengan Kennedy memperoleh 8% suara. Namun, Kennedy belum memenuhi syarat di banyak negara bagian menjelang pemilihan umum 5 November.

Harris kini fokus berkampanye di negara bagian Wisconsin yang menjadi medan pertempuran penting. Selain itu, perhatian juga tertuju pada pemilihan calon wakil presiden yang akan mendampingi Harris.

Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa banyak pemilih belum familiar dengan calon potensial untuk posisi wakil presiden Harris. Sekitar 25% pemilih tidak pernah mendengar tentang Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg, sementara 33% tidak mengenal Gubernur California Gavin Newsom. Sejumlah besar pemilih juga tidak mengetahui tentang Senator Arizona Mark Kelly dan Gubernur Kentucky Andy Beshear.

Jajak pendapat ini dilakukan secara daring dengan melibatkan 1.241 orang dewasa di AS, termasuk 1.018 pemilih terdaftar. (mth)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: