TASIKMALAYA | Priangan.com – Baraya, masih ingatkah sewaktu kecil pada sore atau siang hari kita berkumpul di halaman atau tanah lapang kemudian bermain sambil kakawihan? Ternyata permainan tersebut bukan hanya menyenangkan, tapi ada banyak pesan di dalamnya. Cingcangkeling dan paciwit-ciwit lutung adalah dua di antara sekian banyak permainan rakyat yang dalam memuat nilai-nilai luhur. Sepintas memang terdengar sederhana. Tapi bila dibedah lebih dalam, ternyata ada banyak petuah yang menegaskan tentang hubungan antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan sang Maha Pencipta.
Jero! Filosofi Lagu Cingcangkeling dan Paciwit-ciwit Lutung
September 8, 2021
1 Min Read
-
Share This!
You may also like
- Banyak ODGJ di Tasik yang Stabil dan Mulai Hasilkan Cuan
- Geng Kapak Merah, Kelompok Kriminal yang Pernah Menghantui Jakarta di Era 2000-an
- Kalender Republik Prancis : Saat Satu Minggu Berisi 10 Hari
- Catatan Kedahsyatan Gunung Galunggung yang Membentuk Tasikmalaya
- Didesak AS, Presiden Iran Menolak Bernegosiasi
- Tragedi Gerbong Maut; Ketika 46 Pejuang Indonesia Tewas Terpanggang di Dalam Gerbong Kereta
- Luka Politik Perkuat Militansi Simpatisan PDIP Jelang PSU di Tasikmalaya
- Kader PMII Komisariat STIA YPPT Priatim Ingatkan Masyarakat Tetap Kritis
- AS Desak NATO untuk Terlibat Dalam Aneksasi Greenland
- Karel Frederik Holle; Orang Belanda yang Mencintai Sunda