GARUT | Priangan.com – Turnamen sepak bola Piala Persigar 2025 yang telah berlangsung sejak 17 Juni di Stadion Jayaraga, Kabupaten Garut, akan mencapai puncaknya pada Sabtu, 19 Juli 2025. Empat tim terbaik dari dua kelompok usia siap tampil di laga final untuk memperebutkan gelar juara.
Laga pamungkas usia 15 tahun akan mempertemukan Pamong Praja melawan Family United. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pukul 07.30 WIB. Sedangkan final kategori usia 17 tahun akan menyajikan duel panas antara Putra Asgar menghadapi Volvo Mandala, yang akan dimulai pukul 09.00 WIB.
Pamong Praja U-15 melangkah ke partai puncak setelah menaklukkan Volvo Mandala dengan skor meyakinkan 3-1 di semifinal. Di sisi lain, Family United harus melalui laga dramatis untuk lolos ke final. Setelah bermain imbang 1-1 kontra Bayongbong Utama di waktu normal, mereka menang lewat adu penalti dengan skor 3-2.
Di kategori U-17, Volvo Mandala tampil dominan usai membantai Girilaya (Garut Selatan) dengan skor telak 6-0 pada semifinal pertama. Sementara Putra Asgar memastikan tiket final setelah menyingkirkan Family United dengan skor tipis 2-1.
Pertandingan final ini rencananya akan disaksikan langsung oleh Ketua Umum Persigar, Rudy Gunawan—mantan Bupati Garut dua periode—beserta jajaran pengurus Persigar, serta para tamu undangan.
Ketua Panitia Piala Persigar 2025, Iip Saepulloh, berharap laga final akan menjadi tontonan yang menarik sekaligus menunjukkan kualitas terbaik dari para pemain muda.
“Semoga semua tim tampil maksimal di final nanti. Ini bukan sekadar perebutan gelar, tapi juga ajang seleksi untuk pembentukan skuad Soeratin Persigar. Skill dan attitude pemain akan menjadi penilaian penting bagi tim scouting kami,” kata Iip, Jumat (18/7/2025).
Iip menegaskan, aturan pertandingan final tidak berbeda dengan babak sebelumnya. Jika laga berakhir imbang di waktu normal, pemenang akan ditentukan melalui adu penalti tanpa tambahan waktu.
Menariknya, panitia juga memberlakukan kebijakan pemutihan kartu merah untuk pemain yang terkena sanksi di babak sebelumnya. Namun, pengecualian tetap berlaku untuk pelanggaran berat.
“Kalau kartu merah karena pelanggaran biasa, pemain masih bisa tampil. Tapi kalau karena pemukulan, tidak ada toleransi,” tegasnya.
Panitia juga telah menyiapkan sejumlah hadiah bagi tim juara, termasuk uang pembinaan, piala bergilir, piala tetap, medali, sertifikat pemain, dan piagam penghargaan.
Piala Persigar 2025 bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi panggung penting untuk menemukan bibit muda potensial yang kelak akan mewakili Garut di level yang lebih tinggi. (Az)