JAKARTA | Priangan.com – Foto di atas merupakan foto mobil Volkswagen Type 181. Di Indonesia, mobil pabrikan asal Jerman itu dikenal sebagai VW camat. Lantas, mengapa punya julukan demikian? Berikut sejarahnya.
Volkswagen Type 181 hadir pada akhir 1960-an sebagai kendaraan serbaguna yang diproduksi dengan desain sederhana dan mekanik yang mirip dengan Volkswagen Beetle. Model ini dipasarkan di sejumlah negara dengan nama berbeda. Di Amerika Serikat dikenal sebagai The Thing, di Inggris disebut Trekker, sementara di Meksiko diproduksi dengan nama Safari. Untuk pasar Indonesia, masyarakat lebih akrab menyebutnya VW Safari, sebelum kemudian muncul sebutan yang jauh lebih populer, yakni VW camat.
Julukan tersebut muncul pada era 1970-an saat sejumlah pemerintah daerah menggunakan Type 181 sebagai kendaraan dinas di tingkat kecamatan. Karakter kendaraan yang mudah dirawat, mampu melintasi jalan pedesaan, serta memiliki konstruksi bodi sederhana membuatnya dipilih sebagai kendaraan operasional pejabat camat. Penggunaan yang cukup luas inilah yang membuat masyarakat mengidentikkannya dengan jabatan tersebut, hingga nama VW camat melekat kuat dalam ingatan publik.
Dokumentasi industri otomotif internasional mencatat produksi Type 181 berlangsung dari 1969 hingga awal 1980-an. Periode itu bertepatan dengan masa ketika sejumlah instansi pemerintahan di Indonesia mulai melengkapi armada operasionalnya dengan kendaraan yang dinilai tangguh dan efisien. Distribusi Volkswagen di Indonesia pada masa tersebut juga memungkinkan pemerintah daerah memperoleh unit yang sesuai kebutuhan, termasuk untuk operasional pemerintahan tingkat kecamatan.
Karakter desain Type 181 yang menggunakan atap kanvas dan bodi berbentuk kotak membuat kendaraan ini mudah dikenal. Konstruksi seperti itu memberi kepraktisan bagi petugas kecamatan yang harus bergerak di wilayah dengan kondisi jalan yang bervariasi. Selain itu, kemiripannya dengan model militer yang digunakan di beberapa negara menjadikan kendaraan ini dianggap cukup andal untuk tugas lapangan.
Seiring berakhirnya produksi dan perubahan kebijakan pengadaan kendaraan dinas, VW camat perlahan menghilang dari penggunaan resmi. Meski begitu, keberadaannya tidak sepenuhnya lenyap. Beberapa unit masih dipertahankan oleh pemilik pribadi atau komunitas pencinta Volkswagen, sehingga jejak sejarahnya tetap terlihat hingga hari ini. (wrd)
