IRLANDIA | Priangan.com – Seorang pria dalam foto di atas bukan sedang menjahili tetangganya dengan meniupkan sesuatu atau mengetuk jendela mereka. Ia justru tengah membangunkan pelanggan yang sudah memintanya sehari sebelumnya. Dulu, pada abad ke-16 an, profesi ini dikenal sebagai Knocker Upper atau jam wekker manusia.
Setiap pukul tiga atau empat dini hari, mereka berkeliling dari satu rumah ke rumah lain di gang-gang kota industri Inggris dan Irlandia. Dengan membawa tongkat panjang atau pipa bambu, mereka mengetuk kaca jendela kamar. Ada pula yang memakai tiupan kacang polong. Semua dilakukan demi memastikan para buruh dan pekerja bangun tepat waktu.
Mereka yang menggunakan jasa ini kebanyakan buruh pabrik, tukang susu, pekerja pelabuhan, hingga pegawai kantoran. Bayarannya relatif kecil, hanya satu sampai dua peni per minggu, namun cukup menguntungkan jika seorang Knocker Upper memiliki banyak pelanggan. Dari ketukan jendela itulah hari ribuan orang dimulai.
Profesi ini tidak hanya dikerjakan oleh pria saja, ada juga perempuan, hingga pensiunan polisi yang mencari penghasilan tambahan. Mereka harus mengingat betul siapa saja yang harus dibangunkan lebih awal dan siapa yang cukup menjelang subuh. Ketelitian menjadi syarat utama. Sebab keterlambatan bisa berakibat pemotongan gaji hingga kehilangan pekerjaan bagi pelanggan mereka.
Salah satu nama yang masih dikenang adalah Mary Smith dari London. Ia terkenal karena menggunakan tiupan kacang polong untuk membangunkan orang. Caranya yang sederhana, meninggalkan kesan kuat tentang bagaimana jasa ini benar-benar dibutuhkan pada masanya.
Seiring perkembangan zaman, kehadiran jam weker murah mulai menggeser peran Knocker Upper. Hingga pertengahan abad ke-20, profesi ini perlahan menghilang dari kehidupan masyarakat. Meski telah tiada, kisah mereka tetap menjadi kisah yang unik. (wrd)