Historia

Jejak Awal Sidik Jari Dalam Dunia Investigasi

Kartu sidik jari Francisca Rojas 1892  | Visible Proofs.

NECOCHEA | Priangan.com – Bayangkan sebuah dunia tanpa kamera pengintai, rekaman DNA, atau teknologi canggih lainnya. Bagaimana polisi bisa mengungkap kejahatan dengan bukti yang tak terlihat oleh mata manusia? Sebelum era forensik modern, dunia investigasi kriminal mengandalkan metode yang jauh lebih sederhana, tetapi revolusioner di masanya, yaitu sidik jari.

Penggunaan sidik jari sebenarnya sudah ada sejak lama. Di Tiongkok kuno, sekitar 220 SM, sidik jari digunakan untuk mengotentikasi dokumen resmi. Praktik ini juga ditemukan di India. Pada abad ke-16, ilmuwan Eropa mulai meneliti sidik jari. Pada tahun 1686, Marcello Malpighi mengidentifikasi pola unik dalam sidik jari, dan pada 1788, Johann Christoph Andreas Mayer menyimpulkan bahwa sidik jari setiap orang berbeda.

Pada tanggal 29 Juni 1892, sebuah tragedi menggemparkan kota Necochea di Argentina. Dua anak kecil, Ponciano Carballo Rojas dan Feliza, ditemukan tewas dengan luka gorok di leher mereka. Ibu mereka, Francesca Rojas, selamat meskipun mengalami luka ringan di lehernya.

Francesca menuduh tetangganya, Ramón Velázquez, sebagai pelaku. Ia mengklaim bahwa Velázquez membunuh anak-anaknya karena cintanya ditolak. Namun, pernyataan Francesca berubah-ubah, dan meskipun Velázquez memiliki alibi kuat, ia tetap ditangkap dan disiksa agar mengaku.

Merasa buntu, polisi meminta bantuan Inspektur Eduardo Álvarez dari La Plata. Dalam penyelidikannya, Álvarez menemukan sidik jari berdarah di kusen pintu kamar anak-anak. Ia membandingkan sidik jari itu dengan milik Velázquez dan Francesca. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa sidik jari tersebut milik Francesca.

Dihadapkan dengan bukti ini, Francesca mengakui perbuatannya. Ia membunuh anak-anaknya demi menikahi kekasihnya yang tidak menyukai anak-anak. Francesca pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Kasus ini menjadi yang pertama di dunia yang berhasil dipecahkan dengan bukti sidik jari.

Tonton Juga :  Menghapus Perbudakan dengan Pena dan Perlawanan: Perjuangan Maria Weston Chapman

Pada akhir abad ke-19, penggunaan sidik jari mulai diterapkan dalam identifikasi kriminal. Seorang ahli statistik bernama Juan Vucetich memainkan peran penting dalam perkembangannya dengan menciptakan sistem klasifikasi sidik jari pada tahun 1891. Argentina kemudian menjadi negara pertama yang secara resmi mengadopsi metode ini pada tahun 1903.

Kasus Francesca Rojas menandai era baru dalam investigasi kriminal. Dari sekadar metode identifikasi hingga menjadi alat utama dalam menyelesaikan kejahatan, sidik jari telah merevolusi dunia forensik. Dengan kemajuan teknologi, penggunaannya akan terus berkembang, menjadikannya salah satu inovasi paling berpengaruh dalam sejarah kriminalitas. (LSA)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: