TASIKMALAYA | Priangan.com – Berita bohong dan ujaran kebencian meruyak di media sosial. Setiap waktu berseliweran, sangat sulit dibendung. Alih-alih mencerahkan, penggunaan media sosial kerap membuat runyam. Dalih kebebasan berpendapat, yang terjadi malah kebablasan.
Jelang hajat demokrasi, mulai pilkada sampai pilpres, berita bohong kian banyak. Oleh banyak pihak dimanfaatkan untuk menyerang lawan politik. Adyana Slamet, dosen Komunikasi Politik Unikom, menyebutkan, isu sosial politik menempati urutan pertama dalam jenis hoax yang sering diterima. Urutan kedua soal SARA, kemudian kesehatan, makanan, penipuan keuangan, Iptek dan lain-lain. []
Naskah: Jay | Video: Morsa Sambas | Editor Video: Eki Kurnia Sandi