Jampidum Kejagung RI Akui Pernah “Darmaji” di Kantin SMAN 3 Tasikmalaya

TASIKMALAYA | Priangan.com – Tak banyak yang tahu bahwa Prof. Dr. Asep Nana Mulyana, S.H., M.Hum., yang kini menjabat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung RI, dulunya adalah remaja SMA yang doyan gorengan tapi ogah bayar penuh.

Saat kembali ke SMAN 3 Tasikmalaya, Sabtu (26/7/2025), Asep mengenang masa remajanya dengan santai, bahkan menyebut dirinya pernah melakukan “darmaji”—singkatan dari makan gorengan lima, ngaku satu.

“Kami biasalah anak-anak remaja yang nakal. Pernah merokok di kantin, di-strap kepala sekolah, bolos juga. Dan yang paling lucu, ya darmaji itu. Gorengan dimakan lima, tapi kita ngaku satu,” kata Asep di hadapan para guru, siswa, dan sesama alumni sambil tertawa.

Kunjungan Asep ke sekolah lamanya itu bukan sekadar nostalgia. Ia hadir bersama sejumlah alumni dalam rangka kegiatan bakti sosial yang bekerja sama dengan Indonesia Financial Group (IFG). Acara tersebut mencakup donor darah, penanaman pohon, serta pemberian bantuan sarana pendidikan untuk SMAN 3 Tasikmalaya.

Menurut Asep, kegiatan ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga upaya menjalin kedekatan antara BUMN dan dunia pendidikan di daerah.

“Kami sampaikan bahwa hari ini kami dengan IFG melakukan kegiatan bakti sosial berupa donor darah, penanaman pohon, dan bantuan sarana pendidikan. Dan kebetulan dilaksanakan di SMAN 3 Tasikmalaya. Salah satu pertimbangannya karena ini sekolah saya, dari kelas satu sampai lulus di sini,” ujarnya.

Asep mengingat betul masa-masa awal sekolah ini berdiri. Saat ia menjadi siswa, SMAN 3 Tasikmalaya masih tergolong baru dan cukup jauh dari pusat kota. Namun kondisi itu justru membentuk rasa kekeluargaan yang erat di antara para siswa.

“Waktu saya masuk, sekolah ini masih baru, kami baru angkatan keempat. Tapi kami punya semangat bersama. Kami melakukan banyak kegiatan positif yang membuat nama sekolah ini tetap harum sampai sekarang,” kenangnya.

Lihat Juga :  Fakta dan Angka Asean Games 2018

Ia juga menyampaikan, meski kini para alumni telah tersebar dan berkiprah di berbagai wilayah dan profesi, komunikasi dan rasa persaudaraan tetap terjaga. “Kekompakan, persaudaraan, dan persahabatan ini tidak terputus. Kami masih terus berkomunikasi meski tinggal di daerah yang berbeda-beda,” ujarnya.

Lihat Juga :  Nurhayati Dorong Pemerintah Lebih Serius Tangani Stunting

Terkait kisah darmaji, Asep tak hanya mengakuinya, tapi juga menyelipkan candaan bahwa “utang” gorengan masa lalu itu sudah lunas. “Sekarang kesimpulannya, maaf ya, sudah kami bayar ke kantin. Mudah-mudahan juga penjaga kantin dulu ikhlas ya menerima permintaan maaf kami ini,” katanya disambut tawa hadirin.

Mengakhiri kunjungan, Asep menyampaikan pesan moral bagi para siswa SMAN 3 Tasikmalaya. Ia mengingatkan pentingnya menjaga integritas dalam meraih kesuksesan, tak peduli di mana seseorang menempuh pendidikan.

“Dimanapun kalian sekolah, apalagi di daerah seperti Tasik ini, upayakan terus meningkatkan kapasitas pribadi. Tapi yang paling penting adalah integritas. Sepintar apapun seseorang, tanpa integritas itu tidak ada artinya,” tegasnya.

Ia pun mendorong para siswa untuk tidak cepat puas, berani berinovasi, dan tetap belajar sepanjang hayat.

“Belajar terus, jangan pernah berhenti. Inovasi itu penting. Siapkan masa depan yang lebih baik dari apa yang sudah kami-kami alami,” tutupnya. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos