GARUT | Priangan.com – Sebuah jalur alternatif vital yang menghubungkan Garut dan Tasikmalaya via Cipatujah, tepatnya di wilayah Simpang, Kecamatan Cibalong, lumpuh total setelah badan jalan amblas dihantam derasnya arus sungai.
Peristiwa ini menciptakan jurang menganga dengan kedalaman hingga beberapa meter. Akibatnya, arus transportasi terhenti sejak Minggu malam, dan pada Senin (22/9/2025) pagi kondisi masih belum tersentuh penanganan pemerintah.
Warga pun bergerak sendiri. Mereka membangun jembatan darurat dari bambu, hanya sepanjang enam meter, sebagai jalan pintas sementara untuk roda dua dan pejalan kaki.
“Untuk sementara motor dan orang bisa lewat, tapi sangat berisiko. Jembatan bambu ini jelas tidak kuat menahan beban besar,” ujar Uceng, warga setempat, yang ikut membantu membuat jembatan tersebut.
Namun, solusi darurat itu tak menyelesaikan persoalan. Kendaraan roda empat, baik pribadi maupun angkutan umum, terpaksa memutar jauh melewati jalur Pameungpeuk. Rute alternatif menuju Maroko, Singajaya, hingga Banjarwangi kini tak bisa diakses.
Uceng dan warga lainnya berharap pemerintah segera turun tangan. “Kami butuh penanganan cepat. Kalau dibiarkan, mobilisasi warga dan distribusi barang akan semakin terganggu,” katanya.
Kondisi ini memperlihatkan betapa rapuhnya infrastruktur di jalur selatan Garut, yang seharusnya menjadi penghubung penting antarwilayah. (Az)