TASIKMALAYA | Priangan.com – Sejumlah aktivis yang terhimpun dalam berbagai organisasi bergerak nyata menjaga kelestarian Leuweung Keusik yang berada di Desa Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Aliansi Masyarakat Peduli Galunggung (AMPEG), PesanGreen, dan Barcode, menanam seribu pohon di area tersebut, Sabtu, 10 Agustus 2024. Aksi itu bukan hanya menjadi simbol peringatan, tapi juga deklarasi dari masyarakat untuk memperoleh lingkungan yang sehat dan lestari.
“Kita tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam harapan. Harapan akan masa depan bumi yang bebas dari eksploitasi sumber daya alam,” ujar Diwan Masnawi, Ketua PesanGreen, melalui keterangan pers yang diterima priangan.com pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Diwan juga menekankan pentingnya restorasi lingkungan dan hutan yang telah dirusak oleh penambangan, sehingga bisa mengembalikan keseimbangan ekologi. Ia mengajak masyarakat untuk berani menolak aktivitas tambang yang bisa merugikan lingkungan.
Menurutnya, masih terjaganya kawasan Leuweung Keusik merupakan salah satu bukti bahwa perjuangan untuk mendapat keadilan lingkungan tidaklah mustahil. Ia mengenang, pada satu waktu kawasan tersebut akan dieksploitasi menjadi tempat tambang pasir. Namun, berkat keberanian dan solidaritas, masyarakat berhasil melakukan perlawanan.
“Leuweung Keusik, yang pernah menjadi medan perlawanan melawan eksploitasi tambang pasir, kini berdiri sebagai lambang kemenangan terhadap aktivitas penambangan yang merusak. Desa ini telah berubah menjadi monumen hidup yang mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk keadilan lingkungan tidaklah mustahil,” beber Diwan.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi keterlibatan aktif dari generasi muda dalam menjaga kelestarian alam. Mereka yang seringkali dicap apatis, kini tampil sebagai garda terdepan dalam perjuangan ekologi.
Azmi, siswa SMP Islam Cipasung, mengaku bangga bisa bagian dalam menyelamatkan bumi dari polusi dan tangan-tangan kemaruk yang merusak alam. “Semoga tindakan kita hari ini memberikan dampak positif bagi lingkungan kita,” harapnya.
Hal senada disampaikan Trendi. Menurutnya, penanaman seribu pohon ini sebagai langkah nyata dalam melawan eksploitasi alam yang tidak bertanggung jawab. “Dengan menanami kembali hutan yang telah dirusak, kita mengembalikan kendali atas nasib bumi kita,” tandasnya. (wrd)