JAKARTA | Priangan.com – Kereta api adalah salah satu alat transportasi darat yang amat digemari di Indonesia. Selain mampu mengangkut banyak penumpang dalam sekali perjalanan, moda transportasi ini juga menawarkan kecepatan dan ketepatan waktu sampai tujuan.
Lantas, seperti apa sejarahnya? Berbicara soal kereta api tentu saja berkaitan dengan penemuan lokomotif uap di Inggris pada awal abad ke-19. Kala itu, tepat pada tahun 1804 Richard Trevithik, salah seorang insinyur mesin, berhasil merancang sebuah lokomotif yang mampu berjalan di atas rel dengan tenaga uap bertekanan tinggi.
Meski saat itu menjadi inovasi baru, banyak orang awalnya ragu untuk menaikinya. Mereka khawatir terhadap efek perjalanan dengan kecepatan tinggi, seperti sulit bernapas atau kehilangan kesadaran akibat guncangan. Namun, seiring waktu, biaya perjalanan yang lebih murah serta waktu tempuh yang jauh lebih singkat dibandingkan transportasi lain membuat kereta api semakin diminati.
Sejarah perkembangan kereta api juga tak lepas dari peran James Watt, seorang insinyur asal Skotlandia yang menyempurnakan mesin uap pada tahun 1769. Mesin ciptaannya kemudian dimanfaatkan dalam berbagai sektor industri, termasuk transportasi kereta. Sebelum adanya lokomotif, jalur rel telah lebih dulu digunakan sejak pertengahan abad ke-16. Rel awalnya terbuat dari kayu dan digunakan untuk mengangkut hasil tambang dengan gerobak yang ditarik oleh kuda atau kabel.
Seiring kemajuan teknologi, kereta api mengalami perkembangan signifikan. Dari yang awalnya menggunakan tenaga uap, kemudian berkembang menjadi lokomotif listrik dan diesel. Lokomotif listrik pertama kali diperkenalkan oleh Robert Davidson pada tahun 1837 dengan menggunakan baterai sebagai sumber tenaga. Selanjutnya, William Dent Priestman merancang sistem pembakaran internal, yang kemudian dikembangkan menjadi lokomotif diesel oleh Rudolf Diesel bersama beberapa insinyur lainnya pada awal abad ke-20.
Dalam sejarah transportasi kereta api, perusahaan pertama yang melayani penumpang adalah Stockton and Darlington Railway. Jalur kereta ini mulai beroperasi pada 27 September 1825 dan dikembangkan oleh George Stephenson. Awalnya digunakan untuk mengangkut batu bara, jalur sepanjang 42 kilometer ini kemudian dimanfaatkan untuk mengangkut penumpang.
Kereta pertama yang dijalankan oleh Stephenson membawa sekitar 450 orang dengan kecepatan mencapai 24 kilometer per jam. Meski masih tergolong lambat dibandingkan dengan transportasi masa kini, inovasi ini menjadi awal dari sistem perkeretaapian modern yang terus berkembang hingga sekarang. Dengan semakin majunya teknologi, kereta api kini menjadi salah satu moda transportasi andalan di berbagai negara, termasuk Indonesia. (Ersuwa)