GARUT | Priangan.com – Isu pergantian direksi di tubuh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Garut menguat, menyusul sikap tegas Bupati Garut Abdusy Syakur saat menerima jajaran direksi dan dewan pengawas PDAM di ruang kerjanya, Kamis (7/5) sore.
Dalam agenda resmi yang dirilis Diskominfo Garut, pertemuan antara Bupati dan jajaran Direksi PDAM dijadwalkan berlangsung pukul 16.00 WIB di kantor Bupati, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul. Namun, belum lama pertemuan dimulai, jajaran direksi terlihat meninggalkan ruangan secara tiba-tiba.
Direktur Utama PDAM Tirta Intan, H. Aja Rowi Karim, yang baru saja diperpanjang masa jabatannya menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Bupati sebelumnya, tampak tergesa-gesa meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan kepada wartawan. Ia hanya berujar, “Nanti, nanti, saya mau sholat dulu,” sebelum masuk ke mobilnya dan meninggalkan area Setda.
Keluarnya Aja Rowi diikuti oleh Direktur Umum Syamsi Maulana dan Direktur Teknik Ugun Wiguna. Keduanya pun enggan memberikan komentar soal pertemuan tersebut. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh tiga anggota Dewan Pengawas PDAM yang hadir, yaitu Dadang Supriadi, Nia Gania, dan Hendro.
Keengganan seluruh pihak yang terlibat untuk berbicara menimbulkan spekulasi publik, terlebih setelah pernyataan Bupati Syakur yang terkesan mengindikasikan ketegangan. “Pertemuan tadi membahas laporan kinerja PDAM selama lima tahun terakhir. Ada yang bisa dijawab dengan baik, tapi ada juga yang belum memuaskan. Direksi saya suruh keluar,” ujarnya.
Saat ditanya apakah langkah tersebut menjadi sinyal pergantian direksi, Syakur hanya menjawab singkat, “Tunggu saja besok.”
Sikap diam para direksi dan dewan pengawas, ditambah pernyataan Bupati yang penuh makna, menguatkan dugaan bahwa akan ada perombakan besar di tubuh manajemen PDAM dalam waktu dekat. (Az)