TEHERAN | Priangan.com – Pemerintah Iran mengeluarkan peringatan keras kepada Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Turki, dan Bahrain agar tidak mendukung kemungkinan serangan Amerika Serikat (AS). Peringatan ini menyoroti keberadaan pangkalan militer AS di negara-negara tersebut.
Dikutip Reuteurs, Selasa, 8 april 2025, Presiden AS Donald Trump sebelumnya dikabarkan telah mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan mendesak pembicaraan terkait program nuklir Iran. Trump bahkan mengancam akan menyerang Iran dengan bom jika tidak mau bernegosiasi. Namun, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan penolakannya.
“Jika AS ingin berunding, mengapa justru mengancam? Proposal mereka tidak ada artinya,” ujarnya.
Pada 2015, Iran menandatangani kesepakatan dengan PBB untuk membatasi program nuklirnya sebagai imbalan pengurangan sanksi. Namun, pada 2017, Trump menarik AS dari perjanjian itu dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi.
Araghchi menuduh AS terus menggunakan ancaman dan melanggar piagam PBB. Meski demikian, Iran menyatakan tetap terbuka untuk dialog asalkan dilakukan setara.
Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), menyatakan pasukannya telah siap untuk perang apa pun. Ia menyebut kalau peringatan Iran kepada negara tetangga ini sekaligus menjadi bentuk kesiapan terhadap potensi konflik dengan AS. (Zia)