Institut Teknologi PLN Dukung Konservasi Energi Nasional

JAKARTA | Priangan.com – Wakil Rektor I Bidang Akademik Institut Teknologi PLN (ITPLN), Prof. Syamsir Abduh, menyebut situasi ketahanan energi nasional saat ini masih cukup rentan.

Hal itu ia ungkapkan dalam sosialisasi bidang energi di Kantor Wali Kota Jakarta Barat dengan tema Peningkatan Efesiensi Penggunaan Energi melalui implementasi Sistem Manajemen Energi (SME) pada bangunan gedung.

Pemerintah, kata Syamsir, sejatinya telah menetapkan komitmen untuk mencapai net zero emission pada 2060. Sejumlah langkah prioritas tengah dilakukan, mulai dari restrukturisasi permesinan industri, penerapan standar industri hijau, hingga percepatan transportasi berbasis gas dan listrik.

Untuk menerapkan SME pada sektor bangunan dan perkantoran, ungkapnya, konservasi energi sebaiknya diterapkan sejak tahap desain hingga pemeliharaan instalasi. “Selain itu, peralatan dan sistem harus hemat energi dan sesuai standar. Salah satunya dengan pemilihan alat berfaktor daya tinggi serta penyesuaian kapasitas alat dengan kebutuhan operasional,” papar Syamsir.

Ia menjelaskan, motor listrik industri dengan efisiensi sekitar 90 persen sebaiknya diganti dengan motor berdaya lebih tinggi, meskipun harga lebih mahal. “Efisiensi tambahan sekitar 4 persen bisa menghemat energi sampai 25 persen,” ucapnya.

Langkah lain yang diterapkan adalah penggunaan saklar waktu dan pemasangan kapasitor untuk memperbaiki faktor daya sistem kelistrikan. Selain itu, alat power factor controller juga dinilai efektif menjaga stabilitas beban listrik di fasilitas perkantoran maupun industri.

“Upaya konservasi energi ini bukan sekadar soal penghematan, tapi juga tanggung jawab menjaga lingkungan dan memastikan ketahanan energi nasional di masa depan,” tutur Syamsir.

Upaya-upaya tersebut diharapkan mampu mendukung program konservasi energi nasional sekaligus menekan biaya operasional listrik di gedung-gedung perkantoran dan fasilitas umum.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Barat, Jackson Dianrus Sitorus, menyebutkan, penerapan SME dapat membantu gedung-gedung menekan konsumsi energi sekaligus menurunkan emisi karbon. Selain efisiensi operasional, SME juga meningkatkan nilai properti dan citra perusahaan.

Lihat Juga :  Berantas Stunting Ala Nurhayati; Gelar Penyuluhan Sembari Bagi-bagi Rezeki

Jackson menegaskan, kegiatan ini diharapkan menjadi pintu masuk untuk membangun kesadaran bersama, dimulai dari pengelola gedung pemerintah, gedung komersial, hingga masyarakat umum. “Kita sadar ini proses panjang, tapi kalau dimulai dari hal kecil dan dilakukan bersama, hasilnya bisa besar,” tegasnya.

Lihat Juga :  Ardian Cholid Buka Mata Mahasiswa ITPLN soal Bisnis Logistik Energi

Ke depan, Pemerintah Kota Jakarta Barat menargetkan sistem manajemen energi dapat diterapkan secara luas di seluruh bangunan gedung, termasuk rumah tinggal. Selain menekan polusi udara, upaya ini diyakini mampu berkontribusi signifikan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencegah laju pemanasan global. (Nov)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos