TASIKMALAYA | Priangan.com – Kabar gembira datang bagi 12 ribu anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang tersebar di 351 desa se-Kabupaten Tasikmalaya. Setelah sempat terhenti, insentif Linmas dipastikan akan kembali dicairkan oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Meski begitu, kepastian jumlah nominal dan jadwal pencairannya masih menyisakan tanda tanya.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, insentif Linmas dipatok sebesar Rp300 ribu per triwulan untuk setiap anggota. Namun, informasi yang beredar di lapangan menyebut angka yang akan cair hanya Rp200 ribu. Perbedaan informasi inilah yang membuat para anggota Linmas memilih menunggu kepastian resmi dari pemerintah.
Sekretaris Forum Linmas Kabupaten Tasikmalaya, Andri Wijaya, menegaskan pihaknya belum menerima konfirmasi angka pasti. Kendati demikian, ia menyambut baik adanya kabar pencairan kembali insentif Linmas setelah sekian lama vakum.
“Insentif sempat dihentikan, tetapi sekarang kembali muncul. Keberadaan kami diakui, dan itu yang kami harapkan,” ujarnya, Minggu (28/9/2025).
Menurut Andri, kepastian pencairan ini menjadi angin segar bagi ribuan anggota Linmas yang selama ini bekerja menjaga keamanan lingkungan tanpa pamrih. Ia menilai langkah ini juga menunjukkan adanya perhatian dari kepala daerah terhadap garda terdepan pengamanan di desa.
“Atas nama forum Linmas, kami mengapresiasi kepedulian pemerintah daerah. Insentif ini sangat berarti bagi kami,” tambahnya.
Meski belum jelas kapan pencairan dilakukan, kabar ini tetap disambut dengan penuh syukur. Andri berharap tidak ada lagi keterlambatan, apalagi pemotongan yang membuat para anggota kecewa.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan segera terealisasi dan sesuai dengan yang tercantum dalam APBD. Jangan sampai berbeda dengan yang diatur,” tegasnya.
Linmas sendiri merupakan bagian penting dari struktur sosial desa, mulai dari menjaga ketertiban saat hajatan warga hingga menjadi tenaga pengamanan tambahan dalam pemilu dan peristiwa besar lainnya. Dengan jumlah mencapai 12 ribu orang, Linmas menjadi ujung tombak keamanan berbasis masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya.
Kini, seluruh mata anggota Linmas tertuju pada kepastian pencairan insentif. Apakah sesuai dengan janji Rp300 ribu per triwulan, atau justru lebih kecil seperti kabar yang beredar? Waktu yang akan menjawabnya. (yna)

















