EDINBURGH | Priangan.com – Kita harus berterima kasih pada sosok yang satu ini, John Shepherd Barron. Pria asal Skotlandia tersebut adalah orang yang berhasil menemukan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Tanpanya, mungkin saat ini mesin ATM belum ditemukan. Untuk membawa sejumlah uang, bisa saja sampai hari ini masih mengandalkan proses manual.
Lahir pada 23 Juni 1925 di India, Shepherd Barron, sebelumnya punya latar belakang yang mendukung penemuannya. Ia bekerja di De La Rue Instrumen, sebuah perusahaan yang bergerak dalam pencetakan uang dan pengembangan teknologi keuangan.
Asal muasal penemuan mesin ATM itu terjadi sekitar tahun 1960an. Semuanya berawal ketika ia hendak mencairkan ceknya. Namun, kala itu bank tempat di mana ia biasa mencairkan uang sudahah tutup. Walhasil, ia pun terpaksa mencari bank lain untuk bisa mencarikan cek tersebut.
Dari kasus itulah John, sapaan akrabnya, mulai berpikir untuk mengembangkan sebuah mesin tarik uang yang bisa digunakan kapan saja. Inspirasinya itu berkembang ketika ia melihat mesin penjual minuman otomatis. Ia membayangkan mesin yang tidak hanya mengeluarkan cokelat, minuman, atau permen, tapi juga bisa mengeluarkan uang tunai.
Lewat konsep sederhana itu, John kemudian merancang prototipe mesin ATM pertama yang memungkinkan nasabah mengambil uang kapan saja, tanpa perlu bergantung pada jam operasional bank.
Mesin ATM yang ia buat pertama kali dioperasikan pada 27 Juni 1967 di sebuah cabang Bank Barclays di Enfield, pinggiran kota London. Mesin ini menggunakan sistem cek khusus yang dilengkapi kode identifikasi pribadi untuk mengamankan transaksi. Teknologi revolusioner ini kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat pada tahun 1970-an, meski pada awalnya jumlah uang yang bisa ditarik masih sangat terbatas.
Sejak kemunculannya, mesin ATM berkembang pesat dan menjadi elemen penting dalam layanan perbankan modern. Kini, lebih dari 1,7 juta ATM sudah tersebar di seluruh dunia, membantu para nasabah untuk menarik uang dengan mudah hanya mengandalkan sebuah kartu.
Dalam perkembangannya, ATM tidak hanya membantu nasabah dalam penarikan uang tunai, tapi juga berperan untuk membantu proses transaksi pembelian maupun untuk menabung.
Atas kontribusinya yang luar biasa dalam dunia perbankan, John pernah dianugerahi gelar kehormatan Order of the British Empire (OBE) oleh Kerajaan Inggris pada tahun 2005. Sayangnya, lima tahun berikutnya ia meninggal, tepatnya pada 15 Mei 2010 di usia 84 tahun.
Meski sudah tiada, namun jasa-jasanya di bidang perbankan itu masih tetap bisa dinikmati sampai saat ini. Maka dari itu, kita sudah sepatutnya berterimakasih pada sosok John Shepherd Barron. (ersuwa)